Sunday, March 16, 2008

PISANG: Menjadi manusia yang rendah hati dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

Pisang bisa tumbuh dimana saja dan kapan saja dalam kondisi yang wajar bagi tumbuhan. Dia tumbuh di tanah basah, lembab, kering bahkan cenderung gersang. Bila kita jalan dari Bakauheni sampai Lampung kita menyaksikan berhekta-hektar tanaman pisang tumbuh di perbukitan yang kering kerontang di sisi kanan kiri Jalan Trans Sumatra. Lalu bila kita jalan ke Surabaya naik kereta atau mobil lewat jalur selatan, kita juga akan menyaksikan perkebunan pisang milik rakyat di tengah sawah atau tegalan dengan tanah yang subur. Disekitar pantai pisang juga tumbuh dengan baik. Lihatlah pantai alam di daerah Petanahan Kebumen atau daerah pantai lainnya di negeri kita. Pisang tumbuh dengan bebasnya.

Dengan berbagai jenis pisang yang ada di dunia menyebar dari satu belahan bumi ke belahan bumi yang lain. Di setiap negara pasti ditemui pisang sehingga setiap negara di dunia ini mengenal pisang atau banana dalam bahasa Inggrisnya. Di negeri sahara pun ada pisang menjadi komoditas di sana.

Pisang memang tumbuhan dengan batang dan daun serta buah yang lunak. Batang pisang tidak bisa dijadikan kayu bangunan karena lunak dan mudah busuk. Lalu, buah pisang manis dan lezat sehingga manusia dan hewan menyukainya. Bahkan ada burung yang akan tumbuh baik bila dikasih makan pisang. Sehingga muncullah istilah pisang burung karena pisang itulah yang sering dijadikan menu bagi para burung piaraan. Sedangkan manusia lelaki melambangkan penis atau alat vitalnya dengan pisang sebagai bagian cara berkomunikasi tentang bagian tubuhnya.

Kerendahan Hati

Dengan kelemahan pisang yaitu batang lunak, hanya sekali berbuah dan sesudah itu mati, dan berdaun lebar tapi mudah sobek, maka pisang memiliki kerendahan hati dengan mau berbagi. Pisang berbagi dengan memperbanyak keturunannya. Dia juga berbagi makanan dengan tumbuhan lainnya bahkan dengan hewan dan manusia ketika belum berbuah. Tumbuhan apa pun bisa tumbuh disekitar pisang seperti rumput, tanaman keras, tanaman merambat dan sebagainya.

Pisang menyadari kelemahan ini sehingga jalan keluarnya adalah jangan melawan tapi berbagilah tempat dengan sesama hidup makhluk Tuhan. Kelemahan ini juga ditutup dengan berbiak cepat dan banyak sehingga manfaat terus terjadi. Pisang tetap mampu produktif biarpun dia tumbuh secara bergerombol ataupun disekitarnya banyak tumbuh berbagai vegetasi yang berebut makanan dengannya.

Mampu Beradaptasi

Pisang mampu tumbuh diberbagai lokasi dengan berbagai tingkat keasaman tanah. Di semua tanah dia mampu tumbuh baik yang sengaja dipelihara maupun dibiarkan begitu saja. Di kebun, hutan, tegalan, sawah dan sebagainya dia mampu tumbuh dengan baik dan terus berproduksi yang memberikan manfaat bagi hewan dan manusia.

Adaptasi inilah yang membuat dia mampu tetap berkembang biak di berbagai belahan bumi. Semua manusia dan hewan menyukai buahnya sehingga pisang menjadi tanaman penting bagi peradaban manusia. Tanaman pisang diterima dengan baik bagi semua hewan dan strata sosial manusia. Rakyat jelata sampai raja memakan pisang dengan mulut dan gigi yang sama serta diproses oleh sistem pencernaan yang pula. Bahkan keluar menjadi kotoran yang sama lewat jalan yang juga sama.

Beragam Manfaat

Berikut ini beberapa manfaat yang diambil dari pisang:

  1. Buah. Buah pisang yang manis rasanya bisa dimakan langsung. Buah yang masih mentah juga bisa dibuat keripik pisang. Di Indonesia penghasil keripik pisang terbesar adalah Lampung. Datanglah kesana untuk mencari keripik pisang dengan berbagai rasa. Biasanya dijual dipinggir jalan di sentra jajanan oleh-oleh atau di cari di supermarket dan pasar-pasar tradisional. Buah ini bermanfaat bagi manusia dan hewan. Ada yang dijadikan pisang goreng. Ada yang dijadikan makanan burung terutama pisang dengan sejuta biji didalamnya. Selain itu, kulit pisang bisa dijadikan alat untuk memlesetkan orang lain. Caranya taruh saja kulit pisang dengan rapi di tengah jalan yang rata. Orang yang menginjaknya –insya allah – terpeleset. Hasilnya: anda dimarahi sampai digebuki olehnya.
  2. Batang pisang. Batangnya bisa dimanfaatkan untuk pentas wayang kulit. Bila dijemur sampai kering juga bisa dimanfaatkan untuk aneka kerajinan tangan yang bernilai uang.
  3. Pelepah pisang. Waktu kecil saya menggunakan pelepah pisang untuk membuat bedil-bedilan dalam permainan perang-perangan. Bisa juga dibuat aneka permaian seperti kuda-kudaan, pelepah dorong yang berbunyi unik dan sebagainya mainan anak.
  4. Daun pisang. Semua orang tahu bahwa makanan dengan bungkus daun pisang jauh lebih enak dibanding dengan pembungkus lainnya. Bahkan ada anak sekolah yang melakukan penelitian perbandingan pembungkus daun pisang dengan aneka bungkusan untuk membungkus makanan di LIPI. Hasilnya ia menjadi juara waktu itu. Daun pisang juga menjadi pakan ternak seperti kambing, kerbau dan sapi.
  5. Bongkol akar pisang. Bisa dijadikan obat mencret dan sakit perut. Caranya: bongkol akar pisang yang masih tertanam di tanah di lubangi sedalam cangkir minuman. Setelah itu tutup lubang dengan daun pisang biar tidak kemasukan kotoran. Diamkan semalaman supaya keluar airnya. Besok paginya lihatlah akan ada air di lubang itu. Ambil airnya dan minumlah.
  6. Bunga/jantung pisang. Sayur jantung pisang sangat lezat rasanya. Yah…jantung pisang digunakan untuk sayuran. Tapi harus hati-hati memilihnya karena tidak semua jantung pisang bisa di sayur. Kalau salah pilih pastilah pahit dan lebih pahit dari jamu gendong. Saya suka sayur ini terutama kalau di santan atau di tumis. Setahu saya jantung pisang yang tidak pahit bisanya kulit buahnya berkerut-kerut dibagian pangkal tangkai. Kalau mulus-mulus sebagai bagian bungannya akan cenderung pahit. Lebih jelasnya tanya orang desa.

Nilai positif dan Negatif

Banyak manfaat yang dinikmati manusia dan hewan. Secara filosofis pisang memiliki makna yang layak dijadikan pelajaran untuk melengkapi way of life seseorang. Berikut ini diantaranya:

  • Mampu beradaptasi. Sebagai manusia yang memiliki napsu dan cita-cita selayaknya dia mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang berjalan. Karena kemampuan adaptasinya maka pisang mampu hidup dimana pun di bumi ini tapi tidak kehilangan jati dirinya sebagai pisang. Manusia yang ingin suksesnya hendaknya berusaha beradaptasi dimana pun dia berada tanpa kehilangan jati dirinya. Tidak perlu seperti bunglon yang berpura-pura adaptasi dengan merubah identitas dirinya. Manusia bermental sukses mampu berada di segala kondisi dengan tetap pada identitas uniknya sebagai dirinya sendiri.
  • Mau berbagai dengan sesama. Berbagi dengan sesama merupakan sebuah kewajiban manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Sesama maknanya sesama jenisnya maupun sesama lainnya. Sesama pisang dan sesama tumbuhan lainnya. Sesama manusia dalam arti teman dekat, keluarga dan sebagainya. Sesama lainnya misalnya manusia yang tidak dikenalnya, hewan, tumbuhan, alam semesta dan sebagainya. Manusia yang rendah hati berkenan untuk berbagi untuk manusia, hewan, tumbuhan dan alam semesta. Dalam kitab agama-agama berbagi dengan keikhlasan tidak akan membuat miskin. Ikhlas berbagi merupakan pelajaran dari pohon pisang. Makanya dia mampu berbiak sangat banyak tidak terbatas dan tidak terhentikan oleh apa pun selain kehendak Tuhan semata. Dengan berbagi manusia tidak akan mati walau jasadnya telah masuk ke pelukan bumi untuk selamanya. Berbagilah semampunya tidak semaunya. Berbagilah seikhlasnya bukan sekilahnya. Berbagilah seadanya bukan mengada-ngada. Maka hidup tidak terhentikan selain kuasa Tuhan semata.
  • Memberi manfaat sampai titik penghabisan. Pisang memberikan manfaat sampai dia hancur ditelan kehidupan lainnya. Pisang tidak menuntut perlakukan istimewa misalnya dengan pupuk yang bagus atau perawatan yang rumit. Namun, hasilnya tetap bagus. Memang wajarnya tumbuhan bila dirawat secara khusus akan memberikan produksi yang baik. Pisang bila dibiarkan tanpa perawatan khusus tetap berbuah. Artinya, jadilah manusia yang tidak banyak menuntut tapi memberikan manfaat tanpa batas bagi orang lain. Inilah kerelaan berkorban dari pisang yang layak ditiru manusia. Jangan berharap apa pun baik sebelum atau sesudah pengorbanan selain kepada Tuhan semata. Bila ingin memberikan sesuatu, berikan saja tanpa berharap apa pun. Inilah ikhlas. Ya…pisang memberikan pelajaran tentang ikhlas. Mau memberika tanpa harap kembali. Mau memberi tanpa menetapkan syarat.
  • Namun, ada satu nilai negatifnya yaitu sekali berbuah sesudah itu mati. Sayang sifat yang baik dari pisang itu disajikan hanya sekali seumur hidupnya. Dia cukup rela berbuat sekali dengan manfaat yang pasti. Dia ingin berbagi memberi manfaat pada generasi pisang berikutnya pada alam semesta. Sifat ini hendaknya jangan ditiru manusia yang hanya mampu berbuat manfaat hanya sekali dan tidak lagi berbuat manfaat yang sama atau yang lebih baik. Bisa jadi inilah manfaat pisang terakhir yang ingin diberikan kepada manusia. Dia ingin berkata: “jangan seperti aku yang sekali berbuah sesudah itu mati”. Inilah peringatan pada manusia agar senantiasa belajar agar menjadi makhluk yang selalu bermanfaat dan jangan seperti pisang. Manfaat jangan diberikan hanya sekali tapi lakukan berkali-kali dengan keikhlasan. Saya yakin pisang menangis ketika ditebang karena buahnya sudah bisa dimanfaatkan. Bukan karena sakitnya tebasan golok tapi manfaatnya akan segera berakhir walau dia akan menghadap kekasihnya: sang khalik. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

1 comment:

AD said...

Tulisan yang bagus. Cuma saya ingin tambahkan untuk bait terakhir dari segi penglihatan yang lebih positive. Bukan berarti pisang hanya tumbuh dan memberi manfaat sekali saja dalam hidupnya. Bukan seperti itu. Ada makna yang lebih dalam, yaitu justru kita hidup hanya sekali maka kita harus memberi manfaat kepada orang lain. Jangan menuntut pohon pisang untuk memberi manfaat berkali kali. Dengan kata lain, saya tidak melihat ada kekurangan dalam pohon pisang.