Sunday, March 16, 2008

KUPU-KUPU: Sang pejuang sejati demi kehormatan diri

Kupu-kupu yang lucu. Kemana engkau terbang. Hilir mudik mencari makan dan seterusnya lagu anak-anak tentang kupu-kupu. Lagu ini abadi di kalangan anak Indonesia. Terutama para anak perempuan seperti menjadi lagu wajib. Kupu-kupu adalah simbol kedamaian, kebebasan, keindahan dan penjelajahan. Icon kupu-kupu menjadi sangat populer dalam dongeng anak-anak di Hollywood maupun Industri hiburan Eropa.

Kupu-kupu ada di semua belahan dunia yang memiliki tetumbuhan. Dia mampu hidup dimana saja karena mampu beradaptasi dengan lingkungan. Ia memakan sari bunga di putik-putik yang merekah. Terbang yang gemulai dengan sayap warna-warni menjadikan sebagai binatang yang indah dan disukai banyak orang termasuk anak-anak dan perempuan.

Bagi saya, kupu-kupu adalah simbol pejuang sejati. Tidak mudah untuk mencapai keadaan yang indah dan dipuja-puji ribuan makhluk di muka bumi ini. Puja-puji terhadap kupu-kupu ini membuat resiko besar bagi dirinya. Ribuan manusia memburunya untuk dijadikan hiasan. Manusia tidak cukup puas dengan menikmati dia ketika terbang. Manusia puas dengan membunuhnya dan membuat hiasan dalam bingkai yang indah. Manusia, tidak menyadari bahwa perbuatannya itu membuat sang penjelejah yang jelita itu punah ditelan uang dan keserakahan.

Metamorfosa: Sebuah perjuangan Sejati

Tidaklah mudah bagi kupu-kupu untuk berkembang biak. Dia tidak seperti tikus atau ular. Dia juga tidak seperti pohon pisang. Dia “burung” cantik istimewa yang tidak bisa sembarang memberlakukannya. Bila dikasari dia akan mudah rusak bahkan mati. Tidak tahu apa sejatinya yang dimakannya karena kita tidak tahu persis perilaku makannya. Kita hanya tahu dia hanya hingga di pucuk-pucuk bunga.

Kehadirannya merupakan pertanda bagus. Misalnya keadaan semi dan berbunga yang menaruh harapan pembuahan yang baik. Bahkan beberapa orang di Jawa mempercayai bila ada kupu-kupu coklat besar hinggap di dalam rumah maka akan ada tamu datang. Bila ukurannya besar berarti ada tamu agung datang. Bila kupu-kupunya kecil tamunya juga kecil. Tidak percaya benar dengan mitos seperti itu. Namun, beberapa kasus amatanku seperti ada hubungan kebetulan yang unik. Memang tidak masuk akal. Beberapa hari setelah kepergiannya datanglah tamu yang tidak biasa. Entah saudara jauh, atau teman lama atau orang-orang yang menyenangkan hati datang ke rumah.

Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik, dia harus melalui proses metamoforsis yang demikian berat. Mulai dari telur yang rapuh kemudian menetas menjadi ulat kecil. Setelah itu berubah menjadi ulat mengerikan yang berbulu dan membuat gatal-gatal. Tentulah hewan dan manusia akan memusuhinya. Dia juga menjadi ulat rakus yang menghabiskan tumbuh-tumbuhan. Ini juga dimusuhi oleh manusia dan hewan. Setelah kenyang dia pun harus bertapa. Tidak boleh bergerak, minum, makan, dan sebagainya. Diam-diam-diam dan diam sampai saatnya perubahan terjadi.

Pada saatnyalah tubuhnya berkembang menjadi makhluk baru yang bersayap. Ini pun membutuhkan waktu yang cukup untuk berubah menjadi cantik dan mampu terbang untuk menjelajah dunia yang luas penuh dengan resiko. Ini semua adalah wujud kehormatan bagi seekor kupu-kupu cantik yang disukai oleh semua makhluk Tuhan. Barangkali hanya kupu-kupulah makhluk Tuhan paling sexy bukan Mulan Jameela atau siapa pun.

Maknanya bagi manusia

Makhluk selemah kupu-kupu pun harus berjuang demikian keras untuk mencapai sesuatu yang diidamkan dan diidealkan. Tidak ada yang mudah di dunia ini. Semua butuh perjuangan. Tidak ada yang instan karena semuanya membutuhkan proses. Apalah manfaat kupu-kupu bagi manusia dan hewan. Kecil nian manfaatnya selain hiasan dunia belaka. Secara ilmiah bisa jadi dia membantu penyerbukan bagi bunga-bunga. Namun, peranannya itu bisa digantikan secara signifikan oleh lebah dan sebangsanya.

Makhluk selemah itu harus melalui proses kehidupan yang tidak sepadan dengan hidupnya yang penuh resiko. Dimana keadilan Tuhan? Hanya Tuhan yang tahu. Marilah kita taruh kupu-kupu sebagai pelajaran bagi manusia tentang makna perjuangan. Makna terbesar dari kupu-kupu adalah iktiar dan keikhlasan. Dia berikhtiar demikian berat setelah makan sampai badannya membesar dan menjijikan. Makan juga sebuah perjuangan.

Marilah kita urai maknanya agar menjadi pelajaran bagi kita – manusia – yang besar ratusan kali di banding kupu-kupu:

1. Marilah kita malu kepadanya bila kita menjadi pemalas. Manusia yang mampu mengaku Tuhan dan membuat gedung megah harus berikthiar lebih keras dibanding kupu-kupu yang lemah itu.

2. Belajarlah sabar dengan keadaan yang serba kekurangan. Sebelum menjadi kupu-kupu dia harus menjadi ulat dan kepompong yang menjijikan dan lemah tiada daya. Ketika manusia dalam keadaan ini, maka kita hendaknya bersabar sambil terus berikhtiar.

3. Ketika menjadi ulat, ia makan sampai kenyang. Bagi manusia adalah makanlah secara wajar dan bergizi serta halal. Jangan lupa memberi makan jiwa kita, otak, perasaan dan kehendak dengan sesuatu yang positif. Pada level seperti ini sesungguhnya manusia perlu merasa dalam kekurangan sehingga ia perlu makan, minum dan belajar. Dengan sendirinya, dia perlu rendah hati dengan sesama. Tidak boleh sombong karena kalau sombong akan diperangi oleh manusia lainnya. Selalulah merasa kurang dan bodoh tapi bukan berarti serakah dan tidak tahu diri.

4. Menjadi kepompong dan bertapa. Maknanya adalah renungkan, resapi, dalami, investigasi, teliti, dan perhatikan dengan benar setiap sesuatu yang diterima dan dipelajari. Jangan lupa di sini juga terjadi proses koneksi dengan alam semesta dan Tuhan YME. Bertapa adalah berhubungan dengan diri sendiri, alam semesta dan Tuhan. Pada saat itu, manusia akan diberikan kekuatan dan petunjuk dari YME untuk menjalani kehidupan yang lebih baik atau yang baru.

5. Menjadi bentuk baru yang lebih baik. Setelah menjadi kepompong maka dia berubah menjadi kupu-kupu. Setelah manusia bertapa, merenung, tafakur dan sebagainya, maka ia menjadi manusia baru yang lebih baik. Ia menjadi lebih ramah, bermanfaat, inovatif, tidak menganggu orang lain dan sebagainya. Ia pun meniru filosofi kupu-kupu yang selalu memberikan keindahan, kedamaian, dinamika, kerukunan dan kebersamaan.

Bertapa bagi manusia tentu berbeda dibanding kupu-kupu. Bertapa maknanya boleh secara fisik boleh pula sebuah ikhtiar yang disertai doa. Bertapa secara fisik misalnya dengan berpuasa atau bersemedi sampai berhari-hari. Boleh-boleh saja tergantung keyakinan masing-masing. Bertapa juga memiliki makna bekerja dan belajar dengan konsentrasi penuh dan tekun tanpa putus asa untuk mencari solusi atas suatu perkara. Dia tekun sekali sehingga seperti kepompong yang tidak peduli dengan godaan yang tidak perlu. Setelah berhasil maka ia pun menemukan solusi bagi hidupnya.

Secara sederhana, seorang peneliti akan menjadi kepompong di laboratoriumnya untuk menyelesaikan penelitian tentang suatu masalah bagi kemanusiaan. Dia berhari-hari tekun dengan pekerjaannya. Saat itu ia menjadi kepompong sampai saatnya ditemukan solusi bagi yang membutuhkannya. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

No comments: