Sunday, March 16, 2008

RUMPUT: Orang kecil penuh dengan Kesabaran

Rumput berguna untuk hiasan dan pakan ternak. Dia tumbuh liar dimana saja. Dia dianggap sebagai gangguan dimana saja. Bagi rumput yang sengaja ditanam tentulah akan dipelihara dengan baik dan menjadi indah. Bahkan dilarang untuk diinjak oleh hewan atau manusia.

Manfaat rumput sangat penting bagi orang kampung yang memelihara ternak. Sedangkan bagi orang kota rumput harus dibeli yang kemudian ditanam di depan atau di taman rumahnya. Mahal juga lho rumput buat taman. Namun, di perkotaan rumput menjadi barang haram untuk tumbuh tanpa dikehendaki. Kalau di kampung rumput boleh tumbuh bebas asal bukan ditempat pertanian.

Kemampuan rumput tumbuh dimana pun menjadikan ia bertahan hidup dalam kondisi apa pun. Ketika kemarau rumput seperti mati bahkan hilang dari permukaan tanah. Tapi ketika disiram air secara teratur, rumput rumput tumbuh begitu rupa.

Memahami rumput adalah memahami pilihan. Bagi manusia rumput adalah simbol pilihan hidup. Silahkan pilih jadi rumput atau jadi cemara. Rumput adalah simbol rakyat kecil. Bahkan ada yang lebih kasar lagi dengan menyimbolkan akarnya. Rumput saja sudah tidak enak apalagi akarnya. Edan memang.

Rumput enak bisa ditumbuh dimana saja dan bagaimana saja selama ada air. Manusia atau rakyat biasa juga bisa tumbuh dimana saja asal bisa makan minum sekedar buat hidup. Namun, rumput tidak pernah bisa tumbuh kuat dan tinggi seperti pohon lain apalagi seperti cemara. Resikonya adalah dimakan ternak, diinjak-injak orang dan di hinakan orang. Pada kondisi tertentu diperjualbelikan tapi untuk jadi hiasan bahkan kadangkala diinjak-injak juga.

Manusia yang memilih atau terpaksa berada di posisi rumput hendaknya mampu hidup dimana pun dalam kondisi apa pun selama dipenuhi kebutuhan fisik dasarnya. Dia tidak mampu atau tidak boleh memiliki harapan tinggi karena tidak mampu atau tidak mau. Selama menyadari pada posisi itu terimalah dengan sabar karena begitulah konsekuensinya. Syukur-sukur bisa jadi rumput hiasan yang disayang dan dirawat. Apalagi jadi rumput istana atau rumah orang kaya. Tentu akan menjadi indah dan sedikit berguna.

Menjadi rumput adalah manusia yang sabar, nerimo in pandum, bertawakal, tahan hidup, tahan injak, ikhlas dan mengabdikan hidup sepenuhnya demi kebahagiaan makhluk lainnya termasuk hewan dan manusia. Tidak ada egoisme diri sama sekali. Semua hidupnya diabdikan untuk orang lain entah dapat imbalan atau tidak. Biarlah Tuhan yang mengaturnya akan diberi apa olehNya. Hidupnya adalah pengabdian. Entah sebagai korban, entah pula sebagai hiasan. Namun, tidak akan pernah mati walau kemarau sekali pun. Manusia rumput tidak akan pernah mati karena resesi sekalipun bahkan perang dahsyat tidak akan pernah mematikannya. Wallahuallam. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

PISANG: Menjadi manusia yang rendah hati dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

Pisang bisa tumbuh dimana saja dan kapan saja dalam kondisi yang wajar bagi tumbuhan. Dia tumbuh di tanah basah, lembab, kering bahkan cenderung gersang. Bila kita jalan dari Bakauheni sampai Lampung kita menyaksikan berhekta-hektar tanaman pisang tumbuh di perbukitan yang kering kerontang di sisi kanan kiri Jalan Trans Sumatra. Lalu bila kita jalan ke Surabaya naik kereta atau mobil lewat jalur selatan, kita juga akan menyaksikan perkebunan pisang milik rakyat di tengah sawah atau tegalan dengan tanah yang subur. Disekitar pantai pisang juga tumbuh dengan baik. Lihatlah pantai alam di daerah Petanahan Kebumen atau daerah pantai lainnya di negeri kita. Pisang tumbuh dengan bebasnya.

Dengan berbagai jenis pisang yang ada di dunia menyebar dari satu belahan bumi ke belahan bumi yang lain. Di setiap negara pasti ditemui pisang sehingga setiap negara di dunia ini mengenal pisang atau banana dalam bahasa Inggrisnya. Di negeri sahara pun ada pisang menjadi komoditas di sana.

Pisang memang tumbuhan dengan batang dan daun serta buah yang lunak. Batang pisang tidak bisa dijadikan kayu bangunan karena lunak dan mudah busuk. Lalu, buah pisang manis dan lezat sehingga manusia dan hewan menyukainya. Bahkan ada burung yang akan tumbuh baik bila dikasih makan pisang. Sehingga muncullah istilah pisang burung karena pisang itulah yang sering dijadikan menu bagi para burung piaraan. Sedangkan manusia lelaki melambangkan penis atau alat vitalnya dengan pisang sebagai bagian cara berkomunikasi tentang bagian tubuhnya.

Kerendahan Hati

Dengan kelemahan pisang yaitu batang lunak, hanya sekali berbuah dan sesudah itu mati, dan berdaun lebar tapi mudah sobek, maka pisang memiliki kerendahan hati dengan mau berbagi. Pisang berbagi dengan memperbanyak keturunannya. Dia juga berbagi makanan dengan tumbuhan lainnya bahkan dengan hewan dan manusia ketika belum berbuah. Tumbuhan apa pun bisa tumbuh disekitar pisang seperti rumput, tanaman keras, tanaman merambat dan sebagainya.

Pisang menyadari kelemahan ini sehingga jalan keluarnya adalah jangan melawan tapi berbagilah tempat dengan sesama hidup makhluk Tuhan. Kelemahan ini juga ditutup dengan berbiak cepat dan banyak sehingga manfaat terus terjadi. Pisang tetap mampu produktif biarpun dia tumbuh secara bergerombol ataupun disekitarnya banyak tumbuh berbagai vegetasi yang berebut makanan dengannya.

Mampu Beradaptasi

Pisang mampu tumbuh diberbagai lokasi dengan berbagai tingkat keasaman tanah. Di semua tanah dia mampu tumbuh baik yang sengaja dipelihara maupun dibiarkan begitu saja. Di kebun, hutan, tegalan, sawah dan sebagainya dia mampu tumbuh dengan baik dan terus berproduksi yang memberikan manfaat bagi hewan dan manusia.

Adaptasi inilah yang membuat dia mampu tetap berkembang biak di berbagai belahan bumi. Semua manusia dan hewan menyukai buahnya sehingga pisang menjadi tanaman penting bagi peradaban manusia. Tanaman pisang diterima dengan baik bagi semua hewan dan strata sosial manusia. Rakyat jelata sampai raja memakan pisang dengan mulut dan gigi yang sama serta diproses oleh sistem pencernaan yang pula. Bahkan keluar menjadi kotoran yang sama lewat jalan yang juga sama.

Beragam Manfaat

Berikut ini beberapa manfaat yang diambil dari pisang:

  1. Buah. Buah pisang yang manis rasanya bisa dimakan langsung. Buah yang masih mentah juga bisa dibuat keripik pisang. Di Indonesia penghasil keripik pisang terbesar adalah Lampung. Datanglah kesana untuk mencari keripik pisang dengan berbagai rasa. Biasanya dijual dipinggir jalan di sentra jajanan oleh-oleh atau di cari di supermarket dan pasar-pasar tradisional. Buah ini bermanfaat bagi manusia dan hewan. Ada yang dijadikan pisang goreng. Ada yang dijadikan makanan burung terutama pisang dengan sejuta biji didalamnya. Selain itu, kulit pisang bisa dijadikan alat untuk memlesetkan orang lain. Caranya taruh saja kulit pisang dengan rapi di tengah jalan yang rata. Orang yang menginjaknya –insya allah – terpeleset. Hasilnya: anda dimarahi sampai digebuki olehnya.
  2. Batang pisang. Batangnya bisa dimanfaatkan untuk pentas wayang kulit. Bila dijemur sampai kering juga bisa dimanfaatkan untuk aneka kerajinan tangan yang bernilai uang.
  3. Pelepah pisang. Waktu kecil saya menggunakan pelepah pisang untuk membuat bedil-bedilan dalam permainan perang-perangan. Bisa juga dibuat aneka permaian seperti kuda-kudaan, pelepah dorong yang berbunyi unik dan sebagainya mainan anak.
  4. Daun pisang. Semua orang tahu bahwa makanan dengan bungkus daun pisang jauh lebih enak dibanding dengan pembungkus lainnya. Bahkan ada anak sekolah yang melakukan penelitian perbandingan pembungkus daun pisang dengan aneka bungkusan untuk membungkus makanan di LIPI. Hasilnya ia menjadi juara waktu itu. Daun pisang juga menjadi pakan ternak seperti kambing, kerbau dan sapi.
  5. Bongkol akar pisang. Bisa dijadikan obat mencret dan sakit perut. Caranya: bongkol akar pisang yang masih tertanam di tanah di lubangi sedalam cangkir minuman. Setelah itu tutup lubang dengan daun pisang biar tidak kemasukan kotoran. Diamkan semalaman supaya keluar airnya. Besok paginya lihatlah akan ada air di lubang itu. Ambil airnya dan minumlah.
  6. Bunga/jantung pisang. Sayur jantung pisang sangat lezat rasanya. Yah…jantung pisang digunakan untuk sayuran. Tapi harus hati-hati memilihnya karena tidak semua jantung pisang bisa di sayur. Kalau salah pilih pastilah pahit dan lebih pahit dari jamu gendong. Saya suka sayur ini terutama kalau di santan atau di tumis. Setahu saya jantung pisang yang tidak pahit bisanya kulit buahnya berkerut-kerut dibagian pangkal tangkai. Kalau mulus-mulus sebagai bagian bungannya akan cenderung pahit. Lebih jelasnya tanya orang desa.

Nilai positif dan Negatif

Banyak manfaat yang dinikmati manusia dan hewan. Secara filosofis pisang memiliki makna yang layak dijadikan pelajaran untuk melengkapi way of life seseorang. Berikut ini diantaranya:

  • Mampu beradaptasi. Sebagai manusia yang memiliki napsu dan cita-cita selayaknya dia mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang berjalan. Karena kemampuan adaptasinya maka pisang mampu hidup dimana pun di bumi ini tapi tidak kehilangan jati dirinya sebagai pisang. Manusia yang ingin suksesnya hendaknya berusaha beradaptasi dimana pun dia berada tanpa kehilangan jati dirinya. Tidak perlu seperti bunglon yang berpura-pura adaptasi dengan merubah identitas dirinya. Manusia bermental sukses mampu berada di segala kondisi dengan tetap pada identitas uniknya sebagai dirinya sendiri.
  • Mau berbagai dengan sesama. Berbagi dengan sesama merupakan sebuah kewajiban manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Sesama maknanya sesama jenisnya maupun sesama lainnya. Sesama pisang dan sesama tumbuhan lainnya. Sesama manusia dalam arti teman dekat, keluarga dan sebagainya. Sesama lainnya misalnya manusia yang tidak dikenalnya, hewan, tumbuhan, alam semesta dan sebagainya. Manusia yang rendah hati berkenan untuk berbagi untuk manusia, hewan, tumbuhan dan alam semesta. Dalam kitab agama-agama berbagi dengan keikhlasan tidak akan membuat miskin. Ikhlas berbagi merupakan pelajaran dari pohon pisang. Makanya dia mampu berbiak sangat banyak tidak terbatas dan tidak terhentikan oleh apa pun selain kehendak Tuhan semata. Dengan berbagi manusia tidak akan mati walau jasadnya telah masuk ke pelukan bumi untuk selamanya. Berbagilah semampunya tidak semaunya. Berbagilah seikhlasnya bukan sekilahnya. Berbagilah seadanya bukan mengada-ngada. Maka hidup tidak terhentikan selain kuasa Tuhan semata.
  • Memberi manfaat sampai titik penghabisan. Pisang memberikan manfaat sampai dia hancur ditelan kehidupan lainnya. Pisang tidak menuntut perlakukan istimewa misalnya dengan pupuk yang bagus atau perawatan yang rumit. Namun, hasilnya tetap bagus. Memang wajarnya tumbuhan bila dirawat secara khusus akan memberikan produksi yang baik. Pisang bila dibiarkan tanpa perawatan khusus tetap berbuah. Artinya, jadilah manusia yang tidak banyak menuntut tapi memberikan manfaat tanpa batas bagi orang lain. Inilah kerelaan berkorban dari pisang yang layak ditiru manusia. Jangan berharap apa pun baik sebelum atau sesudah pengorbanan selain kepada Tuhan semata. Bila ingin memberikan sesuatu, berikan saja tanpa berharap apa pun. Inilah ikhlas. Ya…pisang memberikan pelajaran tentang ikhlas. Mau memberika tanpa harap kembali. Mau memberi tanpa menetapkan syarat.
  • Namun, ada satu nilai negatifnya yaitu sekali berbuah sesudah itu mati. Sayang sifat yang baik dari pisang itu disajikan hanya sekali seumur hidupnya. Dia cukup rela berbuat sekali dengan manfaat yang pasti. Dia ingin berbagi memberi manfaat pada generasi pisang berikutnya pada alam semesta. Sifat ini hendaknya jangan ditiru manusia yang hanya mampu berbuat manfaat hanya sekali dan tidak lagi berbuat manfaat yang sama atau yang lebih baik. Bisa jadi inilah manfaat pisang terakhir yang ingin diberikan kepada manusia. Dia ingin berkata: “jangan seperti aku yang sekali berbuah sesudah itu mati”. Inilah peringatan pada manusia agar senantiasa belajar agar menjadi makhluk yang selalu bermanfaat dan jangan seperti pisang. Manfaat jangan diberikan hanya sekali tapi lakukan berkali-kali dengan keikhlasan. Saya yakin pisang menangis ketika ditebang karena buahnya sudah bisa dimanfaatkan. Bukan karena sakitnya tebasan golok tapi manfaatnya akan segera berakhir walau dia akan menghadap kekasihnya: sang khalik. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

PADI: Semakin merunduk semakin berisi

Padi atau pohon nasi selalu menjadi perumpamaan mulai dari anak SD sampai kita yang sudah mulai bau tanah. Selalu ikut ilmu padi. Begitu nasehat orang-orang pada orang lain. Padi memang golongan rumput yang paling dimuliakan diantara rumput lainnya seperti jagung, gandum, dan sebagainya. Padi menjadi bahan makanan pokok oleh berbagai ras manusia di bumi ini.

Setiap negeri memiliki cerita sendiri tentang padi. Si pohon nasi ini, konon berasal dari titisan Dewi Sri yang mempertahankan kesuciannya. Dia pun meninggal dunia dan kuburannya tumbuh rumput yang kemudian berbuah bulir-bulit gabah. Bila makin tua ia pun makin berat dan merunduk sampai saatnya dipanen oleh petani.

Di berbagai belahan dunia khususnya Jawa banyak sekali ritual penghormatan terhadap sang dewi yang suci ini. Penghormatan yang tinggi atas jasanya sampai ajal demi kelangsungan manusia dan hewan. Memang sang dewi masih memiliki musuh yaitu tikus. Namun, tikus juga punya musuh yang membela Dewi yaitu ular sawah.

Pohon nasi tidak hanya menghasilkan gabah yang digiling menjadi butiran beras, dedak dan sekam. Tapi juga menghasilkan batang-batang padi yang disebut jerami atau damen. Butiran beras dimakan oleh manusia dan hewan. Sedangkan dedak di makan oleh hewan ternak seperti ayam, bebek, sapi, kuda dan sebagainya. Sementara, sekam bisa digunakan untuk bahan bakar maupun media tanam dan ternak. Batang pohon nasi bisa dijadikan pakan ternak, pupuk organik, media tanam jamur bahkan menjadi sampo merang.

Kerendahan Hati

Pelajaran penting dari padi atau pohon nasi adalah manusia harus semakin merunduk bila di isi. Perut manusia bila diisi makanan (nasi) akan menjadi kenyang dan merunduk alias ngantuk. Begitu juga bila otak diisi dengan pengetahuan dan ilmu yang tinggi harus juga semakin merunduk. Manusia yang diisi oleh kekayaan juga perlu merunduk bukan malah menjadi sombong.

Merunduk maknanya adalah kerendahan hati, tidak pernah puas, tidak sombong dan senantiasa mau belajar. Merunduk juga bermakna keikhlasan dan keinginan untuk berbagi. Padi yang merunduk karena makin berisi dan isinya akan dibagikan kepada hewan dan manusia.

Manusia yang makin berisi dengan kekayaan, kebisaan, dan pengetahuan harus semakin rendah hati dan tidak bersikap merendahkan orang lain. Setiap sesuatu yang didapatkan belum tentu menjadi miliknya. Apa yang dimilikinya belum tentu memberikan sesuatu kepada dirinya. Contohnya, orang yang paling kaya di dunia ini belum tentu mampu menikmati semua kekayaannya. Saya pernah bergaul dengan konglomerat orde baru yang kaya raya. Ternyata dia sendiri tidak tahu berapa kekayaan yang dimilikinya sehingga setiap waktu tertentu harus bertanya berapa uangku di bank anu, terus bank itu berapa, bank ini berapa dan sebagainya. Bahkan sering kita temui orang yang terkaya lebih diketahui kekayaanya oleh wartawan daripada oleh dirinya sendiri. Saya yakin Bill Gates tidak tahu pasti berapa kekayaanya.

Inilah maknanya bahwa sekaya apa pun dan sepinter bagaimana pun janganlah menyombongkan diri karena tidak semua kekayaan kita menjadi rejeki buat si kaya itu. Bisa jadi itu adalah rejeki orang lain seperti fakir miskin, anak yatim atau para pembantu dan kayawannya. Begitu juga sepinter apa pun seorang dosen atau guru besar, belum tentu kepinteran itu hanya untuk dirinya sendiri. Supaya semakin merunduk sudah pasti harus semakin diisi. Supaya bisa diisi maka harus selalu bekerja keras dan belajar terus pada setiap pengetahuan dan perubahan yang terjadi.

Atau dengan kata lain belajarlah sampai liang kubur dan/atau bekerjalah seolah-olah kamu akan hidup seribu tahun lagi. Camkanlah filosofi padi ini karena kita tiap hari makan nasi yang berasal dari pohon padi. Alangkah baiknya anak-anak di perkotaan diperkenalkan dengan pohon nasi dan bagaimana jerih payahnya petani menanam dan memelihara padi sampai ke mulut mereka.

Manfaat sampai akhir

Makna penting berikutnya adalah kita harus menjadi manusia yang berusaha memberikan manfaat yang tiada akhir dalam hidup kita. Semua bagian pohon padi menjadi manfaat bagi manusia, hewan dan alam semesta. Manusia yang baik selayaknya menjadi manfaat bagi manusia lainnya. Manfaat juga bisa dipetik oleh hewan dan alam semesta. Bukan malah sebaliknya.

Berbuatlah manfaat bagi mereka sejauh yang kita bisa lakukan. Tidak perlu memaksakan diri karena kita tidak dipaksa oleh siapa pun agar bermanfaat. Kita bermanfaat agar makna hidup kita berkembang dan tertanam subur pada diri manusia lain bahkan menjadi catatan sejarah peradaban manusia.

Bahkan saya yakin, hewan dan tanaman juga akan merasakan manfaat seorang manusia bagi mereka. Mereka bisa merasakan kehadiran manusia yang memberikan manfaat baginya. Apa pun manfaat yang kita sajikan ke mereka tentu memberikan nilai dan dorongan untuk hidup lebih baik.

Selayaknya setiap tutur kata kita memberikan manfaat buat yang mendengarnya. Selayaknya pula setiap perilaku kita menjadi manfaat, referensi dan hiburan bagi manusia lainnya. Bahkan selayaknya pula diam kita memberikan manfaat bagi siapa pun disekitar kita.

Supaya bermanfaat kita harus belajar mengisi jiwa dan raga kita dengan energi dan kerja yang positif. Kita harus berusaha untuk bekerja dan belajar terus menerus agar menghasilkan sesuatu secara optimal dan melimpah. Dari hasil itulah kita bisa memberikan manfaat dalam bentuk pemikiran dan dukungan material. Kalau pun tidak mampu kita perlu memberikan dukungan dengan diamnya diri kita. Sementara jiwa kita terbang ke hadapan sang khalik melalui doa dan tafakur. Kalau pun tidak mampu, maka biarlah ruh kita terbang ke pangkuan sang khalik bersamaan raga kita masuk dalam pelukan sang bumi. Peradaban dan perubahan sosial yang akan menggantikan peran-peran kita. []

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

LEBAH: Sang Penerima Wahyu

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", (68)

69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.(69) (An-Nahl)

Istimewa nian lebah ini. Sampai Tuhan memberikan wahyu khusus buat dia. Manusia menerima wahyu, lebah juga. Tapi tidak ada hewan lain yang diberi wahyu oleh Tuhan selain lebah. Berarti lebah memiliki keistimewaan seperti manusia sehingga perlu diberi wahyu. Dengan demikian, kita manusia perlu belajar banyak pada kehidupan lebah. Tulisan memberikan paparan singkat tentang lebah dan pelajaran yang layak dipetik.

Kehidupan Lebah

Kehidupan lebah dimulai dari perkawinan antara induk lebah sebagai ratu dengan lebah jantan sebagai ksatria. Ratu lebah tidak menginginkan memiliki suami lebih dari satu. Tapi, calon pasangannya banyak. Oleh karena itu, sang ratu membuat perlombaan terbang (flying festival). Lebah jantan ksatria yang dapat menyusul kecepatan terbang ratu lebah yang akan dipilih untuk menjadi pasangannya.

Ratu lebah tidak menginginkan memiliki suami lebih dari satu. Tapi, calon pasangannya banyak. Oleh karena itu, sang ratu membuat sayembara perlombaan terbang. Lebah jantan ksatria yang dapat menyusul kecepatan terbang ratu lebah yang akan dipilih untuk menjadi pasangannya.Pesta pernikahan dilangsungkan di angkasa raya diikuti dan disambut gembira oleh seluruh anggota “masyarakatnya”. Seusai melangsungkan perkawinannya, sang ratu turun dari ketinggian terbang untuk mencari tempat hinggap yang memadai untuk dibangun sarang. Dahan-dahan, cabang-cabang pepohonan, gua dan lereng gunung adalah tempat alami yang disukainya. Lebah jantan yang baru saja menjadi pasangannya segera mati setelah menunaikan kewajibannya.

Pada tempat yang telah ditentukan lebah pekerja mulai melaksanakan tugasnya pertamanya yaitu membangun sarang. Perlu waktu kurang dari 7 (tujuh) hari untuk membangun sarang tersebut. Setelah sarang selesai dibangun ratu lebah meletakkan telur-telurnya dengan rapi di dalam tabung/lorong. Tiap hari lebah dapat bertelur berkisar 1.200 -2000 butir telur. Tabung-tabung yang terisi telur segera diisi madu dan tepung sari lalu ditutup dengan lapisan lilin tipis agar mudah ditembus oleh penghuni yang berada di dalamnya bila mereka beranjak dewasa.

Telur-telur itu akan menetas menjadi larva setelah berumur tiga hari. Larva tersebut berada dalam tabung dengan menikmati makanan berupa madu dan tepung sari yang telah disediakan hingga ia berubah menjadi kepompong. Kepompong merupakan masa pertumbuhan dimana akan terjadi perubahan-perubahan pada organ internalnya yang dilengkapi dengan alat-alat sesuai kebutuhan lebah dewasa dan siap untuk bekerja.

a. Rumah Lebah

Rumah lebah berbentuk rangkaian tabung segienam (hexagonal) yang terbuat dari lilin. Bagai seorang arsitek handal, rangkaian tabung hexagonal direkatkan dengan sangat presisi dan fungsional hingga terbentuk tempat tinggal yang indah dan nyaman. Lebah pekerja tak kenal lelah membangun rumah tersebut dengan bergotong-royong demi kenyamanan dan kedamaian hidup mereka. Bentuk segienam jauh lebih baik dibanding dengan bentuk lainnya dalam penyambungan struktur tabung maupun volume madu yang bisa ditampungnya.

Bentuk keseluruhan sarang berupa setengah bola terdiri atas beberapa sisiran saran. Pada sisiran tersebut terdapat tabung-tabung hexagonal sebelah menyebelah. Tabung tersebut diatur sedemikian rapi sehingga sangat teratur dan nampak indah. Tabung-tabung itu ternyata memiliki ukuran dan fungsinya masing-masing antara lain:

1. Tabung yang berukuran besar dan paling besar diantara tabung-tabung lainnya. Tabungan ini digunakan untuk meletakkan telur-telur calon ratu baru.

2. Tabung yang lebih kecil daripada tabung calon ratu berukuran kurang lebih 6 mm. Tabung ini digunakan untuk telur-telur calon tawan jantan atau kadang-kadang digunakan untuk menyimpan madu.

3. Tabung-tabung madu digunakan khusus untuk menyimpan madu. Besarnya sama dengan tabung-tabung untuk calon tawon jantan tapi lebih dalam dan arahnya menghadap keatas untuk mencegah mengalirnya madu serta berbentuk seperti tong.

4. Tabung yang lebih kecil kira-kira diameter 5mm digunakan untuk meletakan lebah pekerja dan untuk menyimpan madu dan tepung sari.

5. Tabung penggabung atau tabung pengait atau tabung penghubung yang hanya digunakan untuk menghubungkan tabung satu dengan yang lain agar bentuknya dapat teratur terutama untuk mempercepat pembuatan sarang dari pangkal sampai unjungnya.[1]

b. Pembagian Kerja

Pembagian kerja dalam masyarakat lebah sangat jelas dan tegas. Pembagian ini tercermin benar dalam struktur sebagai berikut:

1. Lebah Ratu

Lebah ratu bertugas sebagai pemersatu koloni, juga sebagai lebah yang menelurkan calon-calon lebah pengganti, baik itu lebah pekerja, lebah ratu ataupun lebah jantan. Dalam satu koloni hanya ada seekor ratu lebah dengan tugas wajibnya adalah bertelur terus menerus sampai kemampun bertelurnya berakhir. Lahirnya lebah ratu muda, berarti satu koloni terdapat dua lebah ratu. Tentu saja hal ini tidak dikehendaki oleh koloninya. Untuk mempertahankan kedudukan agar koloni tetap memiliki satu ratu, maka antara ibu ratu dan ratu muda harus berkelahi. Siapa yang menang akan menjadi ratu dan yang kalah harus pergi.

Perkelahian antara ibu ratu dan ratu muda umumnya dimenangkan oleh ratu muda. Tapi adakalanya ratu tua menang. Jika perkelahian tersebut tidak berakhir dengan kematian, kepergian ratu yang kalah, oleh koloninya diberi pengikut lebah pekerja dan lebah jantan untuk membentuk koloni baru.

2. Lebah Jantan

Lebah jantan merupakan lebah terbesar setelah lebah pekerja dalam sebuah koloni lebah. Tugas utama adalah sebagai lebah penghibur atau harem bagi ratu lebah dan bertanggungjawab atas regenerasi koloninya. Lebah jantan adalah lebah pemalas dan pemakan yang rakus. Mereka hanya mau keluar dari sarangnya bila cuaca cerah dan mau terbang tinggi bila mau meminang ratu lebah. Dalam setiap perkawinan hanya seekor lebah jantan yang terbaik yang terpilih dan berhak mengawini ratu lebah. Sehingga kejantanan lebah jantan yang jumlah cukup banyak kurang bermanfaat secara optimal. Pada musim sulit untuk mendapatkan nectar mereka dibunuh atau diusir oleh lebah pekerja.

3. Lebah Pekerja

Lebah pekerja merupakan lebah terbanyak dalam sebuah koloni lebah. Lebah pekerja bertugas mencari dan mengumpulkan nectar. Lebah pekerja ini tugasnya mencari sari makanan dan tepung sari yang diisap, ditelan dan dimasukkan ke dalam perut madu. Setelah sampai di sarang lebah, nectar tersebut dikeluarkan lagi, dikunyah sampai lembut, dilakukan proses pematangan dengan menyimpan dalam sel kemudian ditutup

Sebagai lebah pekerja dalam satu koloni lebah, tugasnya memang paling berat dan memikul tanggugjawab sangat besar. Sejak lebah pekerja meninggalkan sel pemeraman, mereka sudah langsung bekerja. Agar dalam memikul tanggungjawab pekerjaan takan mengalami kesalahan, sesuai usianya mereka mulai mengawali pekerjaan dengan tahapan sebagai berikut:

·Merawat lebah ratu, lebah jantan dan larva.

·Menjadi tenaga penerima dan penyimpan madu dalam sel.

·Menjaga keamanan sarang koloni, membuat sarang, dan memperbaiki sarang lebah yang rusak.

·Menjadi pemandu mencari sumber nectar.

·Mengusahakan untuk menciptakan kenyamanan sarang koloninya yang berkaitan dengan temperatur dan kelembaban udara.

·Membersihkan sarang koloni lebahnya.

·Mencari nectar sebagai tugas akhir, sampai ia mati atau terusir karena sudah renta dan tidak lagi produktif sebagai pencari nectar.[2]

Manfaat Lebah

Lebah memiliki manfaat yang besar. Kelakuan lebah yang menghisap sari madu bunga memberikan manfaat bagi manusia dan tumbuhan. Bagi tumbuhan hisapan lebah menjadi penyerbukan supaya terjadi pembuahan. Bisa jadi satu-satunya pohon yang tidak cukup dibantu lebah adalah pohon panili. Panili terlalu loyo untuk melakukan persilangan sehingga perlu dibantu manusia dan tidak cukup oleh lebah atau serangga lainnya. Bagi manusia peryebukan oleh lebah membantu terjadinya buah yang akan dipanen kelak. Tanpa bantuan lebah ini, petani akan gagal panen.

Manfaat berikutnya adalah entup atau sengat lebah menjadi alat terapi yang manjur. Pelopornya adalah Prof. Hembing Wijayakusuma. Berbagai penyakit disembuhkan dengan membunuh lebah ini melalui sengatannya. Beberapa ekor lebah disengatkan ke pasien pada titik tertentu. Banyak pasien yang tertolong oleh pengorbanan jiwa dan raga si lebah madu ini.

Manfaat selanjutnya adalah rumah lebah. Rumah lebah yang sudah diambil madunya bisa dimanfaatkan sebagai makanan atau pun bahan pendukung kerajinan. Masyarakat di Jawa Tengah dan juga beberapa daerah di Indonesia memakan rumah lebah dengan cara makan langsung atau di masak sedemikian rupa. Enak juga koq. Wong saya pernah makan bersama kakek di Kebumen. Manis. Kalau rumahnya masih muda lebih lezat lagi. Tapi kalau rumahnya terlalu tua rasanya manis, keras dan susah mengunyahnya. Sisa larva menjadi daging yang enak dan kemlethus gitu. Aaahh…jadi pengen lagi.

Madu lebah jelas manfaat utama yang dicari manusia dan beberapa hewan yang menyukainya.Madu banyak sekali manfaatnya. Tidak perlu ditulis disini karena semua orang pasti sudah mengetahui. Madu digunakan untuk obat, suplemen, makanan, minuman dan sebagainya. Pokoknya bermanfaat semuanya.

Pelajaran Dari Kehidupan Lebah

Dengan memahami paparan di atas kita bisa menarik beberapa pelajaran menarik dari lebah. Pelajaran yang paling jelas adalah manajemen komunitas yang sangat rapi untuk menghasilkan sesuatu yang positif dan tidak ada kesia-siaan sedikitpun dari produk yang dihasilkannya. Mereka memang hewan yang tidak punya akal untuk berkreasi tapi hanya mengikuti “fitrah” yang digariskan Allah SWT. Namun, substansi pola manajerial komunitas, distribusi dan produksi bisa menjadi pelajaran bagi manusia yang memiliki naluri hewan dan kemampuan akal untuk berkreasi dan sebagainya.

Tidak salah bila kita menyebutnya sebagai hewan pilihan. Segala yang dihasilkan olehnya bermanfaat bagi manusia. Beberapa hikmah terpenting dari kehidupan lebah antara lain:

1. Lebah memiliki menajemen komunitas yang sangat baik.

2. Lebah memiliki budaya kerja bagi semua warganya.

3. Lebah merupakan makhluk pilihan dengan hasil yang luar biasa.

4. Lebah mencari makan pada tempat-tempat yang terbaik (harum) tanpa menganggu pemilik tempat itu (pohon dan bunganya) bahkan mendapatkan manfaat dari pengambilan sari-sari bunganya.

5. Kehadiran lebah tidak mengusik makhluk manapun.

6. Pada dasarnya, lebah adalah makhluk yang bersahabat dan sosok pejuang sejati. Sengatan sebagai bela diri terakhir harus dibayar mahal dengan kematiannya.

7. Dengan demikian, kehidupan lebah merupakan sosok kehidupan yang berorientasi manfaat bukan akumulasi sumber daya bagi koloninya sendiri.

Lebah terbang memilih makanan yang bersih, terpilih dan bagus-bagus. Dia pun hanya mengambil sarinya dan memberikan manfaat pembuahan bagi sang bunga. Bagi manusia maknanya adalah pilihlah kebutuhan hidup yang terbaik, dengan cara yang baik dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, ini adalah makna kerja keras. Selama masih hidup bekerjalah untuk kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Ketika hinggap mengambil sari bunga lebah tidak menggoyang dan merusak bunga. Maknanya bagi manusia adalah ketika melakukan tugas atau pekerjaan hendaknya memperhatikan lingkungan sekitar entah tetangga maupun teman sejawat. Pekerjaan lebah malah memberi manfaat bagi si bunga. Begitu juga manusia harus memberikan manfaat bagi obyek pekerjaan.

Lebah menghisap sarinya saja tanpa meninggalkan dan merugikan siapa-siapa. Hendaknya manusia mengambil sarinya saja tanpa mengambil semuanya dengan maksud menguasai dan memonopoli. Pengambilan ini juga sebatas perutnya saja. Artinya, manusia juga harus bertindak sewajarnya sesuai dengan porsinya masing-masing. Tidak boleh serakah.

Setiap pekerjaan lebah memberikan manfaat yang total. Bahkan manfaat lebah sampai titik entupan terakhir. Lebah tidak akan menyerang kalau tidak untuk membela diri. Ini artinya, manusia jangan senang membuka konflik yang tidak perlu. Bagi lebah sekali konflik berarti mati karena harus mengeluarkan sengatnya. Sekali menyengat berarti mencabut nyawanya. Lebah makhluk yang bersahabat namun bila musuh datang pantang lari, jiwa raga dipertaruhkan untuk mempertahankan diri. Demikian juga manusia, pantang berkelahi karena akan mencabut kehormatan dirinya dan menjadi nista di muka bumi ini. Semoga. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.


[1] Ir. Soewedo Hadiwiyoto (1980), Pedoman Pemeliharaan Tawon Madu, Jakarta: Pradnya Paramita, hal: 40-41.

[2] Bambang Agus Murtidjo (1991), Memelihara Lebah Madu, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, hal. 16-21

LABA-LABA: Pekerja keras yang tawakal dan merasa cukup

Laba-laba atau nggaranggati (jawa) adalah hewan berkaki banyak – mungkin delapan—yang hidup sendirian di tengah bentangan jaring-jaring yang buat sendiri. Dia hidup di suatu tempat yang cukup terlindung dari panas dan hujan. Menyadari bahwa kakinya terlalu banyak dan panjang, maka Tuhan memberinya kemampuan hidup mandiri di rumahnya sendiri yaitu jaring-jaringnya.

Jaring laba-laba memberikan inspirasi bagi manusia. Dia tidak berani pergi dari rumahnya karena kelemahan dia untuk berjalan. Ketika membangun rumahnya pun, dia bekerja keras sendirian dengan makanan yang terbatas. Selama proses membangun rumahnya, saya meyakini tidak akan pernah putus-putus atau istirahat makan siang atau makan malam. Dia akan terus bekerja tanpa henti sampai rumahnya layak di huni.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jaring laba-laba ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa. Sebuah mobil pick-up mampu diangkap dengan jaringnya. Ini berdasarkan penelitian karena kekuatan benang laba-laba ratusan kali dibanding berat tubuhnya. Analogi ini ditarik ke dunia manusia seperti itu. Orang Amerika yang meneliti fenomena ini.

Ketika rumah selesai maka dia pun tenang disana bertafakur dan bersyukur akan kebesaran Tuhan. Saya tidak bisa bercerita banyak tentang hewan satu ini. Namun, saya merenungi bahwa laba-laba memiliki makna seperti ini

  1. Menurut orang Jawa ia dinamai nggaranggati. Berasal dari nggarang yang artinya memanggang dan nggati atau ati yang artinya hati sanubari. Maknanya adalah pangganglah hatimu diatas keteguhan dan semangat hidup yang membara. Bukan dipanggang di api. Emang sate hati sapi? Memanggang hati dengan melatih kepekaan, ketulusan, kesabaran, ketekunan dan keikhlasan. Laba-laba ikhlas menerima keadaannya yang serba terbatas.
  2. Bekerjalah sekeras-kerasnya tapi jangan memaksakan diri. Setiap diri memiliki keterbatasannya masing-masing. Laba-laba membuat rumahnya secukupnya dia mampu. Dia mengukur dengan kebutuhan tubuh dan hidupnya. Laba-laba kecil rumahnya juga kecil. Laba-laba besar lebih lebar lagi. Begitu seterusnya.
  3. Terimalah dengan sabar dan tawakal apa yang sudah kamu usahakan. Berusaha jelas wajib namun jangan memasang hasil sesuai kehendak kita. Kita merencanakan hasil tapi tidak menentukan hasil. Laba-laba membentangkan jaringnya dengan rencana supaya mendapat makanan yang cukup. Namun, ia pasrahkan hasilnya pada apa yang terjadi atau ketentuan Tuhan.
  4. Cukuplah apa yang bisa kamu dapatkan dan syukuri. Laba-laba akan merasa cukup atas makanan yang hadir di jaring laba-labanya. Begitu juga manusia hendaknya merasa cukup atas hasil sesuai dengan yang diusahakan. Tidak perlu iri dengan hasil usaha orang lain walau dilihat aneh sekali pun. Tuhan maha tahu dan adil serta tidak mungkin tertukar pada urusan pembagian rejeki.
  5. Jadilah orang yang sabar dan ikhlas. Laba-laba demikian ikhlas menunggu hasil kerjanya. Ia pun sabar menunggu mangsanya datang. Ketika mangsa datang dia temui dengan tenang tidak seperti macan tutul kelaparan. Apa pun yang datang diterimanya dengan ikhlas. Manusia hendaknya juga demikian. Apa pun dan seberapa pun rejeki yang diterimanya hendaknya diterima dengan sabar, ikhlas dan diperlakukan dengan baik. Laba-laba juga memperlakukan dengan baik mangsanya. Dia tidak akan langsung melahapnya melain menunggu si mangsa mati setelah dibungkus dengan jaring-jaring yang dikeluarkan perutnya. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran untuk menjadi manusia yang sabar, syukur, ikhtiar dan ikhlas selalu. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

KUPU-KUPU: Sang pejuang sejati demi kehormatan diri

Kupu-kupu yang lucu. Kemana engkau terbang. Hilir mudik mencari makan dan seterusnya lagu anak-anak tentang kupu-kupu. Lagu ini abadi di kalangan anak Indonesia. Terutama para anak perempuan seperti menjadi lagu wajib. Kupu-kupu adalah simbol kedamaian, kebebasan, keindahan dan penjelajahan. Icon kupu-kupu menjadi sangat populer dalam dongeng anak-anak di Hollywood maupun Industri hiburan Eropa.

Kupu-kupu ada di semua belahan dunia yang memiliki tetumbuhan. Dia mampu hidup dimana saja karena mampu beradaptasi dengan lingkungan. Ia memakan sari bunga di putik-putik yang merekah. Terbang yang gemulai dengan sayap warna-warni menjadikan sebagai binatang yang indah dan disukai banyak orang termasuk anak-anak dan perempuan.

Bagi saya, kupu-kupu adalah simbol pejuang sejati. Tidak mudah untuk mencapai keadaan yang indah dan dipuja-puji ribuan makhluk di muka bumi ini. Puja-puji terhadap kupu-kupu ini membuat resiko besar bagi dirinya. Ribuan manusia memburunya untuk dijadikan hiasan. Manusia tidak cukup puas dengan menikmati dia ketika terbang. Manusia puas dengan membunuhnya dan membuat hiasan dalam bingkai yang indah. Manusia, tidak menyadari bahwa perbuatannya itu membuat sang penjelejah yang jelita itu punah ditelan uang dan keserakahan.

Metamorfosa: Sebuah perjuangan Sejati

Tidaklah mudah bagi kupu-kupu untuk berkembang biak. Dia tidak seperti tikus atau ular. Dia juga tidak seperti pohon pisang. Dia “burung” cantik istimewa yang tidak bisa sembarang memberlakukannya. Bila dikasari dia akan mudah rusak bahkan mati. Tidak tahu apa sejatinya yang dimakannya karena kita tidak tahu persis perilaku makannya. Kita hanya tahu dia hanya hingga di pucuk-pucuk bunga.

Kehadirannya merupakan pertanda bagus. Misalnya keadaan semi dan berbunga yang menaruh harapan pembuahan yang baik. Bahkan beberapa orang di Jawa mempercayai bila ada kupu-kupu coklat besar hinggap di dalam rumah maka akan ada tamu datang. Bila ukurannya besar berarti ada tamu agung datang. Bila kupu-kupunya kecil tamunya juga kecil. Tidak percaya benar dengan mitos seperti itu. Namun, beberapa kasus amatanku seperti ada hubungan kebetulan yang unik. Memang tidak masuk akal. Beberapa hari setelah kepergiannya datanglah tamu yang tidak biasa. Entah saudara jauh, atau teman lama atau orang-orang yang menyenangkan hati datang ke rumah.

Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik, dia harus melalui proses metamoforsis yang demikian berat. Mulai dari telur yang rapuh kemudian menetas menjadi ulat kecil. Setelah itu berubah menjadi ulat mengerikan yang berbulu dan membuat gatal-gatal. Tentulah hewan dan manusia akan memusuhinya. Dia juga menjadi ulat rakus yang menghabiskan tumbuh-tumbuhan. Ini juga dimusuhi oleh manusia dan hewan. Setelah kenyang dia pun harus bertapa. Tidak boleh bergerak, minum, makan, dan sebagainya. Diam-diam-diam dan diam sampai saatnya perubahan terjadi.

Pada saatnyalah tubuhnya berkembang menjadi makhluk baru yang bersayap. Ini pun membutuhkan waktu yang cukup untuk berubah menjadi cantik dan mampu terbang untuk menjelajah dunia yang luas penuh dengan resiko. Ini semua adalah wujud kehormatan bagi seekor kupu-kupu cantik yang disukai oleh semua makhluk Tuhan. Barangkali hanya kupu-kupulah makhluk Tuhan paling sexy bukan Mulan Jameela atau siapa pun.

Maknanya bagi manusia

Makhluk selemah kupu-kupu pun harus berjuang demikian keras untuk mencapai sesuatu yang diidamkan dan diidealkan. Tidak ada yang mudah di dunia ini. Semua butuh perjuangan. Tidak ada yang instan karena semuanya membutuhkan proses. Apalah manfaat kupu-kupu bagi manusia dan hewan. Kecil nian manfaatnya selain hiasan dunia belaka. Secara ilmiah bisa jadi dia membantu penyerbukan bagi bunga-bunga. Namun, peranannya itu bisa digantikan secara signifikan oleh lebah dan sebangsanya.

Makhluk selemah itu harus melalui proses kehidupan yang tidak sepadan dengan hidupnya yang penuh resiko. Dimana keadilan Tuhan? Hanya Tuhan yang tahu. Marilah kita taruh kupu-kupu sebagai pelajaran bagi manusia tentang makna perjuangan. Makna terbesar dari kupu-kupu adalah iktiar dan keikhlasan. Dia berikhtiar demikian berat setelah makan sampai badannya membesar dan menjijikan. Makan juga sebuah perjuangan.

Marilah kita urai maknanya agar menjadi pelajaran bagi kita – manusia – yang besar ratusan kali di banding kupu-kupu:

1. Marilah kita malu kepadanya bila kita menjadi pemalas. Manusia yang mampu mengaku Tuhan dan membuat gedung megah harus berikthiar lebih keras dibanding kupu-kupu yang lemah itu.

2. Belajarlah sabar dengan keadaan yang serba kekurangan. Sebelum menjadi kupu-kupu dia harus menjadi ulat dan kepompong yang menjijikan dan lemah tiada daya. Ketika manusia dalam keadaan ini, maka kita hendaknya bersabar sambil terus berikhtiar.

3. Ketika menjadi ulat, ia makan sampai kenyang. Bagi manusia adalah makanlah secara wajar dan bergizi serta halal. Jangan lupa memberi makan jiwa kita, otak, perasaan dan kehendak dengan sesuatu yang positif. Pada level seperti ini sesungguhnya manusia perlu merasa dalam kekurangan sehingga ia perlu makan, minum dan belajar. Dengan sendirinya, dia perlu rendah hati dengan sesama. Tidak boleh sombong karena kalau sombong akan diperangi oleh manusia lainnya. Selalulah merasa kurang dan bodoh tapi bukan berarti serakah dan tidak tahu diri.

4. Menjadi kepompong dan bertapa. Maknanya adalah renungkan, resapi, dalami, investigasi, teliti, dan perhatikan dengan benar setiap sesuatu yang diterima dan dipelajari. Jangan lupa di sini juga terjadi proses koneksi dengan alam semesta dan Tuhan YME. Bertapa adalah berhubungan dengan diri sendiri, alam semesta dan Tuhan. Pada saat itu, manusia akan diberikan kekuatan dan petunjuk dari YME untuk menjalani kehidupan yang lebih baik atau yang baru.

5. Menjadi bentuk baru yang lebih baik. Setelah menjadi kepompong maka dia berubah menjadi kupu-kupu. Setelah manusia bertapa, merenung, tafakur dan sebagainya, maka ia menjadi manusia baru yang lebih baik. Ia menjadi lebih ramah, bermanfaat, inovatif, tidak menganggu orang lain dan sebagainya. Ia pun meniru filosofi kupu-kupu yang selalu memberikan keindahan, kedamaian, dinamika, kerukunan dan kebersamaan.

Bertapa bagi manusia tentu berbeda dibanding kupu-kupu. Bertapa maknanya boleh secara fisik boleh pula sebuah ikhtiar yang disertai doa. Bertapa secara fisik misalnya dengan berpuasa atau bersemedi sampai berhari-hari. Boleh-boleh saja tergantung keyakinan masing-masing. Bertapa juga memiliki makna bekerja dan belajar dengan konsentrasi penuh dan tekun tanpa putus asa untuk mencari solusi atas suatu perkara. Dia tekun sekali sehingga seperti kepompong yang tidak peduli dengan godaan yang tidak perlu. Setelah berhasil maka ia pun menemukan solusi bagi hidupnya.

Secara sederhana, seorang peneliti akan menjadi kepompong di laboratoriumnya untuk menyelesaikan penelitian tentang suatu masalah bagi kemanusiaan. Dia berhari-hari tekun dengan pekerjaannya. Saat itu ia menjadi kepompong sampai saatnya ditemukan solusi bagi yang membutuhkannya. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

KELAPA: Serbaguna yang abadi

Kalau kita berbicara kelapa maka kita akan mengingat kegiatan Pramuka atau minyak kelapa. Kita juga bisa ingat es kelapa muda yang segar atau air kelapa yang segar terutama bila berbuka puasa. Saya lebih cenderung kalau bicara kelapa akan ingat pada lambang gerakan pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa. Sayang sekali waktu saya ikut gerakan pramuka, para pelatih pramuka tidak pernah menjelaskan filosofi kelapa pada adik-adik yang dilatihnya. Sesuatu yang bisa jadi tidak dipahami secara mendalam atau terikat pada urusan kurikulum dan silabus kepramukaan yang formal.

Kelapa menjadi tumbuhan yang memiliki beban berat karena kegunaan yang total dan nilai keabadian sepanjang masa. Kelapa salah satu pohon yang memiliki manfaat sampai potong penghabisan. Sampai habis oleh manusia dan hewan, kelapa memberikan manfaat yang tidak terbandingkan.

Dari pucuk daun hingga akarnya bisa dimanfaatkan untuk kehidupan umat manusia. Kelapa mampu tumbuh dalam jangka waktu yang sangat lama. Dia akan mati karena ditebang manusia, dimakan penyakit atau disambar petir. Sesuatu yang sesungguhnya jarang terjadi. Manusia menebang kelapa kalau sangat terpaksa karena mereka tahu kelapa sangat bermanfaat dan tumbuhnya lama untuk sampai memetik manfaat.

Manfaat kelapa

Kelapa memberi manfaat yang tidak akan pernah putus sampai dia mati. Dari atas hingga di dalam tanah (akar) ada manfaat yang dipetik oleh manusia. Berikut ini beberapa manfaat yang penting

· Daun. Daun kelapa bisa dijadikan atap berteduh. Lidinya bisa dijadikan sapu lidi, bisa juga jadi pengikat pembungkus makanan dengan daun, dan menjadi tusuk sate. Daun yang masih muda atau disebut umbut kelapa atau pondoh kelapa enak dimakan segar atau di sayur. Ingat jarang lhoo orang bisa menyayur pucuk kelapa kalau tidak ditebang. Pastilah enak sekali karena orang jarang makan sayur pucuk kelapa. Janur bisa dijadikan hiasan orang hajatan atau menjadi kulit ketupat. Kayu rantingnya bisa dijadikan mainan anak-anak atau kayu bakar.

· Buah. Buah kelapa merupakan inti dari pemanfaatan kelapa. Buah kelapa pula yang menjadi simbol nilai manfaat yang tiada habisnya. Buahnya bisa dimakan segar ketika muda atau tua kalau giginya kuat. Daging buah bisa jadikan minyak, santan, bungkil, pakan ternak, makanan, minuman dan sebagainya. Batok kelapa bisa dijadikan arang, mainan anak, kerajinan, karbon aktif dan sebagainya. Sabut kelapa bisa dibuat jok mobil, tambang/tali, kayu bakar dan sebagainya.

· Batang kelapa. Batang kelapa bisa dibuat sebagai rangka pokok rumah atau bahan furniture yang bagus. Di daerah Sulawesi banyak dibuat kerajinan yang kualitas ekspor.

· Akar kelapa. Memang jarang orang yang memanfaatkan akar kelapa karena serabut. Akar kelapa serabut tapi kuat dan mampu merubuhkan bangunan. Biasanya dimanfaatkan dalam jumlah sedikit untuk obat herbal. Akar cenderung dijadikan kayu bakar.

Nilai-nilai Kelapa

Membaca uraian diatas maka kita bisa menarik nilai-nilai yang pantas ditiru manusia sebagai berikut.

· Bermanfaat sepanjang masa. Selama masa hidup pohon kelapa, manusia bisa memanfaatkan apa pun yang dihasilkan kelapa terutama buah dan daunnya. Maknanya bagi manusia adalah kelapa yang hidupnya statis karena tidak bisa bergerak saja mampu memberikan manfaat. Mestinya manusia yang mampu bergerak dinamis harus mampu berusaha memberikan manfaat buat dirinya, keluarganya, kelompoknya dan manusia lainnya yang dikenal atau tidak selama ia mampu. Manfaat yang diberikan pun secara total apa pun yang ia bisa dan ia miliki demi orang lain. Alangkah baiknya, bila manfaat itu dirasakan oleh alam semesta sebagai pemangku amanah di muka bumi.

· Memberi manfaat secara berulang-ulang dan konsisten. Kelapa memberikan manfaat itu selama ia hidup dengan berulang-ulang tanpa putuh. Buah dipetik nanti akan tumbuh lagi. Daun janurnya dipetik juga akan tumbuh lagi. Begitu terus. Artitnya, hendaknya manusia juga demikian. Sekali dia memberikan manfaat bagi yang lain, maka manfaat itu harus bisa dinikmati lain waktu. Jangan Cuma sekali dan sesudah itu mati alias tidak mau lagi memberikan manfaat. Dalam Islam, ini disebut istiqomah. Sesuatu yang istiqomah sangat disukai dalam Islam. Jangan hanya setan dooong yang istiqomah. Ya…setan istiqomah menggoda manusia.

· Bermanfaat untuk semua makhluk hidup. Kelapa bisa dimanfaat oleh semua makhluk hidup. Manusia dan hewan bisa memanfaatkannya. Hewan seperti tupai, kumbang, kepiting kelapa dan sebagainya memanfaatkan kelapa untuk hidupnya. Begitu juta manusia. Artinya, hendaknya manusia bermanfaat bagi semua makhluk hidup tanpa memandang strata manusia. Tolonglah dan beri manfaat bagi semua manusia tanpa kecuali dan tanpa harap kembali atau balasan imbal jasa.

· Mudah tumbuh dimana saja. Menanam kelapa sangatlah mudah. Ambillah buah yang sudah tua. Kalau bisa yang jatuh sendiri tapi tidak karena dimakan hama atau tupai. Lalu gantunglah di area terbuka. Dalam beberapa bulan akan muncul tunasnya. Inilah yang disebut tunas kelapa yang kemudian dijadikan lambang gerakan pramuka. Kelapa tumbuh menyebar karena manusia atau karena pergerakan air. Maka dengan mudah kita temui kelapa yang tumbuh sendiri di tepian pantai. Kelapa bisa tumbuh dari pinggir pantai sampai pucuk gunung. Gak percaya? Jalan-jalan saja ke Bakau Heni Lampung. Amati pantainya sampai perbukitan. Ada pohon kelapa yang tumbuh secara masif dan bebas. Maknanya bagi manusia adalah pandai-pandailah beradaptasi agar bisa hidup dalam kondisi seekstrem apa pun. Jangan mudah putus asa karena kelapa juga tidak putus asa. Apa pun kondisinya kelapa mambu memberikan manfaat. Layaknya manusia juga demikian. Manusia juga harus memiliki daya juang yang kuat sekuat batang kelapa. Ingat jarang ada pohon kelapa roboh karena diterjang angin. Memang pernah terjadi tapi jaraaaang sekali.

Untuk teman-teman di Pramuka hendaknya nilai-nilai seperti ini harus ditanamkan. Jangan hanya sekedar latihan fisik saja tapi filosofi tidak diendapkan dalam sanubari dan pikiran peserta Pramuka. Saya pengen ikut Pramuka tapi banyak kesibukan sebagai orang tua yang mencari nafkah buat keluarga dan tetangga. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

CEMARA: Simbol resiko orang hebat

Manfaat dari pohon cemara adalah untuk penghijauan, anti longsor dan kayu bakar. Spesies yang mendekati cemara adalah pinus. Pinus bermanfaat untuk kayu bakar, penghijauan dan getah gondorukem. Cemara memang beda dibanding pohon lainnya. Ketika kita berjalan di pegunungan dari jauh kita bisa dengan cepat membedakan mana yang cemara dan mana yang bukan cemara. Pucuknya lancip dengan daun yang simetris dari kejauhan. Dia pun paling tinggi di antara semua pepohonan yang tumbuh. Bila didekati cemara memiliki batang yang indah karena lurus menjulang ke atas. Tidak ada bengkok kanan kiri. Tidak ada pula patahan. Kalau diterjang angin tidak mudah patah tapi bergoyang ke sana ke mari.

Di bawah cemara atau di hutan cemara juga terasa romantis dan teratur. Seolah di taman alam yang bebas dan tenang. Di hutan cemara jarang didiami hewan buas karena struktur hutan cemara yang cenderung teratur. Cemara juga tidak mudah didiami burung karena mereka sulit menjadikan dahan dan ranting cemara untuk menempatkan sarangnya di sana. Tidak mudah bagi hewan untuk mendekati cemara. Saya jarang melihat hewan-hewan bercengkrama di pohon-pohon cemara.

Manusia juga demikian. Jarang orang-orang disekitar hutan cemara memanfaatkan ranting cemara apalagi daunnya yang kecil-kecil itu. Kalau mau memanfaatkan cemara tentu harus menebangnya. Kayunya yang kuat menghadapi angin ternyata tidak cocok untuk bangunan sehingga lebih cocok untuk tungku dapur di kampung-kampung. Betapa rumitnya manfaat cemara bagi hewan dan manusia. Cemara bukan pohon kebanyakan karena manfaatnya tidak jelas.

Cemara merupakan simbol khusus bagi manusia yang menonjol seperti terkenal, terpintar, terhebat dan sebagainya. Orang-orang dengan keadaan seperti itu tidak mudah didekati karena dia sombong, pilih-pilih atau karena terlalu sibuk. Dia terlihat oleh banyak orang seperti cemara di tengah hutan. Semua orang tahu dia walau tidak mengenalnya sekalipun.

Resiko orang seperti ini adalah seperti cemara yaitu banyak diterpa angin dari yang kecil sampai yang menjadi badai. Dia dulu yang akan digoncang angin itu. Begitu juga menjadi orang hebat. Akan datang banyak angin menerpa dirinya. Angin sepoi-poi yang melenakan yaitu berupa pujian dan sanjungan atau angin badai yang hendak merobohkannya. Orang-orang seperti ini harus sekuat batang cemara. Tidak boleh mudah patah atau roboh oleh terpaan badai. Jarang diberitakan ada hutan cemara yang longsor atau pohon cemara yang ambrol karena badai. Kecuali kalau cemara itu sudah sangat-sangat-sangat uzur bisa jadi akan tumbang. Tapi ini jarang terjadi.

Menjadi orang hebat pun harus demikian. Kuat menghadapi cacian, fitnahan, ancaman, gangguan dan sebagainya. Selama keyakinannya baik dan benar, maka harus terus maju apa pun resikonya. Setiap berbuat sesuatu tentu mendatangkan sensasi. Inilah resiko menjadi manusia cemara. Yang penting adalah menjaga keindahan dan kekuatan diri sebagai konsekuensi orang hebat. Semoga. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

AIR: Siapa yang tidak membutuhkan air?

Air sangat penting bagi manusia, hewan dan tumbuh serta pergerakan ekosistem. Tanpa air –insya allah—kiamat akan terjadi. Jadi, kiamat adalah urusan mudah bagi Tuhan. Hilangkan semua air di muka bumi maka semua makhluk akan mati. Hanya air dalam tubuh saja yang tersedia yang akan berubah jadi uap dan matilah semuanya. Bumi akan berubah menjadi Mars yang panas atau Bulan yang indah tapi gersang.

Jadi siapa yang tidak membutuhkan air? Tentu tidak ada yang bisa menjawabnya. Air adalah kehidupan tapi kehidupan belum tentu air. Air menentukan ada atau tidaknya kehidupan. Manusia, tumbuhan dan hewan bisa mati karena kekurangan air. Kekurangan air namanya dehidrasi. Banyak penyakit yang timbul karena kurang air. Kurang air minum akan menimbulkan penyakit dalam. Sedangkan bila kurang air mandi maka akan timbul penyakit kulit. Air penting sekali bagi kehidupan manusia.

Pentingnya air bagi manusia memberikan makna yang sangat dalam. Bahkan Tjatur Dharmayanto dalam bukunya Leader As Water (Jakarta: BeeMarketer, 2007) memberikan 16 makna tentang air pada seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik hendaknya meneladani sifat dan watak air. Bila pemimpin mampu meneladani sifat-sifat air maka ia akan menjadi manusia dan pemimpin yang mumpuni.

Dewasa ini banyak sekali buku dan artikel yang membahas tentang air. Air digunakan manusia untuk hidup, ritual, dan kesenangan. Setiap orang bisa hidup dan terkenal karena air. Ingatlah penyanyi cilik Joshua yang menyanyikan lagu “Diobok-obok” yang melambungkan namanya serta menjadi jutawan cilik waktu itu. Betapa banyak manusia, agama dan kebudayaan yang menggunakan air untuk berbagai keperluan.

Beberapa hal yang perlu direnungkan untuk kita semua tanpa kecuali adalah

1. Air bersifat datar apa pun wadah yang ditempatinya. Artinya, jadilah manusia yang jujur, apa adanya dan tidak sombong. Datar saja perilaku kita biarpun hidup kita sangat susah atau sangat berlebihan. Jangan berlaku berlebihan. Berlebihan karena kelebihan maupun berlebihan karena kesedihan dan kekurangan. Air dalam cawan emas atau cawan tanah tetap datar. Begitu juga sikap kita baik ketika kekurangan maupun berlebihan. Biasa aja gitu looh.

2. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah. Artinya ketika kita sedang di atas dalam kapasitas sebagai pimpinan maupun berkapasitas sebagai orang yang berkelebihan dalam ilmu dan harta, maka jangan lupakan yang kurang dan lemah. Bagilah dengan mereka semampu dan seadanya kita. Tapi jangan berlebih-lebihan. Yang wajar-wajar saja.

3. Air mampu mengalir diberbagai tempat baik yang lembut maupun yang keras, yang bagus maupun yang jelek dan sebagainya. Artinya, jadilah manusia yang senantiasa bergerak dan bergaul dengan siapa pun manusia tanpa memandang strata sosial mereka. Dengan banyak kawan maka rezeki akan mengalir dengan mudah ke dalam hidup kita. Ketika melewatinya air tidak pernah merusak yang dilewatinya. Artinya, air tidak mengajak konflik. Begitu manusia kalau mau lewat ya…lewat saja tidak perlu berkonflik.

4. Air selalu membawa manfaat. Artinya jadilah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain bahkan bagi alam semesta. Pemberian manfaat itu jangan pernah berharap imbalan karena air tidak pernah meminta imbalan untuk setiap manfaat yang diambil darinya oleh makhluk lainnya.

5. Air selalu ikhlas. Lihatlah air dimasak menjadi menjadi air minum. Air dimasak dicampur jadi kopi, susu, the dan sebagainya. Kata air sudah hilang berubah menjadi merek dagang atau sebutan lainnya. Ini berarti air telah hilang karena ia berjasa untuk mendukung proses menjadi air lainnya yang bernilai tinggi. Namun ketika manusia atau hewan berbuat curang maka air menjadi kambing hitam. Lihatlah air limbah, air kencing, air kotor, air najis dan sebagainya. Ketika air berjasa kata air menghilang namun ketika ada kotoran yang cair maka kata air menjadi muncul sebagai kambing hitam. Pelajaran dari sini adalah marilah kita belajar ikhlas dalam hidup kita. Air telah memberikan contoh yang baik.

Sebenarnya masih banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh air. Air menjadi pelangi melalui hujan dan matahari adalah sebuah pelajaran penting. Sifat kimia dan fisika air juga menjadi pelajaran yang penting bagi manusia. Yang pokok bagi hidup manusia pada umumnya ada dalam 5 poin diatas. Untuk lebih jelasnya silahkan baca buku Tjatur Dharmayanto tersebut seharga 50.000 melalui toko buku di negeri ini. Selamat membaca. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.