Thursday, April 03, 2008

Perek dan Gigolo untuk Suami-Istri

Pelacur adalah orang yang bersedia melakukan hubungan seks atas kesepakatan imbalan berupa uang atau materi lainnya. Perek (P) adalah pelacur perempuan yang memberikan pelayanan hubungan seksual dengan kesepakatan waktu, tempat dan jumlah pembayaran baik oleh perempuan maupun pria. Sedangkan gigolo (G) adalah pelacur pria yang memberikan pelayanan hubungan seksual dengan kesepakatan waktu, tempat dan jumlah pembayaran oleh perempuan atau lelaki yang memesannya.

Kini P dan G telah marak seiring kesulitan ekonomi karena reformasi dan bebasnya media di tanah air. Mereka dengan mudah mempromosikan dirinya melalui koran-koran dengan iklan baris atau media internet melalui website escort atau pergaulan. Bebasnya orang memiliki HP menjadikan transaksi lebih mudah. Hotel, motel, atau apartemen menjadi tempat favorit buat mereka dan kliennya. Kliennya ada yang menikmati untuk diri sendiri. Namun ada juga yang menikmatinya bersama pasangan sexnya.

Bagi lelaki atau perempuan belum bernikah, keberadaan mereka menjadi mudah sebagai sex machine yang bagus dan profesional. Pelayanan mereka sangatlah mengesankan dibandingkan kebanyakan suami atau istri pada umumnya. Variasi sentuhan, desahan yang membirahi, variasi posisi, hentakan dan tarikan yang beda dan sebagainya membuat kesan yang ditinggalkan kepada pemesannya menjadi begitu kuat. Ketrampilan hubungan seksual yang mumpuni biasanya mereka dapatkan sebelum terjun ke dunia itu. Ada yang belajar sendiri dan ada pula kursus singkat dari para seniornya. Ketrampilan seperti ini jarang dimiliki oleh para suami atau istri untuk pasangan sah mereka masing-masing.

Kehadiran mereka kemudian menjadi jalan keluar bagi kejenuhan hubungan suami istri. Bahkan beberapa pasutri tidak canggung lagi untuk mengundang P atau G atau P-G sekaligus untuk meramaikan hubungan suami istri itu. Entah kelainan atau bukan yang jelas pasutri itu nyaris mengakui bahwa ada persoalan pada hubungan seksual mereka.

Patut ditanyakan sekarang adalah mengapa ketrampilan seksual semacam itu tidak dimiliki oleh sebagian besar suami dan/atau istri sehingga salah satu atau salah semua dari mereka membeli jasa pelayanan P/G itu. Ketika suami atau istri memulai sebuah petualangan sex yang liar dalam kerangka nikah, ada pasangan yang canggung bahkan menyeletuk: …ah..kayak pelacur aja. Ungkapan yang sarkas muncul begitu saja di tempat tidur sehingga bisa memadam libido yang sedang mulai muncul.

Banyak suami atau istri yang tidak bisa puas dengan pasangannya. Bahkan lebih dari 50% para istri tidak puas dengan suaminya. Makanya, banyak istri yang menyewa G untuk memuaskan mereka. Bahkan ada yang menjadikan G kesayangannya sebagai pria gelapnya. Begitu juga sebaliknya terjadi pada para suami.

Sebenanrnya sangat indah bila ada atau banyak pasutri yang bisa meliarkan diri mereka bagaikan P/G untuk pasangan sah mereka dalam koridor etika seksual yang terkontrol. Paling tidak cara seperti ini mengerem terjadinya penyimpangan dengan penyewaan jasa penyedia layanan seperti ini.

Banyak sekali para suami atau istri yang sekali merasakan layanan PG akan ketagihan. Tidak peduli berapa uang yang harus dikeluarkan karena senang maka beberapa pun akan dibayarnya. Inti dari kepelacuran adalah kerendahan hati untuk melayani klien mereka. Tidak bisakah kita merendahkan hati dan egoitas seksual kita demi suami atau istri kita yang secara sadar dan yakin kita pilih sendiri?. Apakah kita rela menjadi santapan para penyedia layanan sex seperti mereka? Atau relakah bila mendengar pasangan kita melakukan itu?

Pertanyaan yang perlu dijawab sendiri dengan kejujuran dan kerelaan yang dalam. Hubungan sex memang tidak bisa dianggap remeh. Hubungan sex ternyata tidak semudah memasukan penis atau sekedar membuat orgasme belaka. Hubungan sex yang sejati adalah kerendahan hati, mau berkorban, merendahkan egoitas birahi, pemeliharaan kesehatan mental dan fisik serta harmonitas hubungan keluarga yang terjaga. Bila para P & G mampu melakukannya, alangkah romantisnya para pasutri mulai untuk belajar ketrampilan seksual dan memulai sebuah petualangan terbatas diantara mereka berdua. Lakukanlah dengan bebas dan tanpa canggung. Tanyakan apa yang mesti dilakukan untuk pasangan masing-masing. Semoga kita bisa menjadi P dan G untuk suami atau istri kita masing-masing.

Agar diluar sana para P dan G kesepian order sehingga terdorong untuk bertobat lebih cepat. Semoga [ ]

1 comment:

Unknown said...

Pasutri dan wanita yg lg weekend atau ada tugas kantor di bandung ingin rilexs,massage,jalan,curhat,serring atau bagi pasutri yg ingin cari patner buat sensasi yg sdh menurun hub atau permainannya bisa dibantu untuk meningkatkan kembali bisa hub toro contak person 0859 7422 0700 tdk janji tapi kenyataan yg di dpt lgs coll sj .