Wednesday, April 30, 2008

BAMBU: Bersatu teguh bercerai runtuh

Bambu tanamanan jenis rumput-rumputan yang mampu tumbuh dimana pun di dunia ini. Banyak manfaat yang bisa diambil manusia dari tumbuhan jenis rumput ini. Karena rumput ini tumbuh tinggi menjulang maka tidak mudah manusia membuangnya. Karena manfaatnya itu maka bambu dipelihara sehingga menjadi sumber kekayaan bagi berbagai bangsa. Bahkan Cina di juluki negeri tirai bambu.

Indonesia bahkan merebut kemerdekaan dengan senjata bambu runcing. Perang kemerdekaan merupakan perang rakyat dengan senjata seadanya termasuk bambu yang diruncingkan. Selanjutnya dalam kehidupan manusia pada umumnya, bambu memberikan manfaat yang banyak.

Dari pohonnya yang rimbun bisa sebagai penghijauan. Akarnya yang cukup kuat mampu menahan erosi. Daunnya yang unik bisa dijadikan pembungkus makanan tradisional. Akarnya yang unik bisa dijadikan kerajinan yang menarik dengan nilai jual yang tinggi. Bisa juga dijadikan kayu bakar. Bambu muda alias rebung menjadi sayuran yang enak rasanya. Bambu muda saja enak apalagi yang sudah tua. Batang bambu atau bambu tua sangat enak dibuat berbagai kebutuhan seperti rangka rumah atau bangunan, dibuat furniture, aneka kerajinan, tali temali, tiang bendera, alat musik, sumpit, dan sebagainya.

Pokoknya banyak sekali manfaat bambu tua itu. Tentu tidak bisa disayur melainkan dijual dapat duit terus beli sayuran. Begitu caranya “memasak” bambu tua. Jadi, bambu memberikan manfaat yang banyak sekali. Bambu juga beraneka jenisnya. Ada bambu coklat, bambu hijau dan bambu kuning. Ada bambu petung, bambu tali dan bambu hiasan.

Bambu memiliki nilai filosofi yang cukup mendalam. Nilai-nilai itu antara lain:

1. Kebersamaan dan kekeluargaan. Bambu tidak hidup sendiri melainkan dalam serumpun. Mereka erat sekali satu sama lainnya. Kadang-kadang saling melilit satu sama lain. Inilah simbol keeratan dan kekeluargaan. Artinya, manusia perlu belajar tentang semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Atau kalau bersama-sama atau satu keluarga harus total tidak setengah-tengah. Totalitas kebersamaan akan meringankan setiap beban yang terjadi.

2. Adaptasi dan kesabaran. Bambu mampu hidup dimana pun dalam keadaan apa pun. Musim hujan atau kering tetap mampu tumbuh dengan mudah. Bambu juga mudah ditanam bahkan tanpa perawatan yang rumit. Maknanya adalah menjadi manusia harus siap dengan keadaan apa pun untuk mencapai kehidupan dan cita-cita yang diinginkan. Untuk mencapainya jelas harus memiliki kesabaran yang utuh.

3. Bambu memiliki ruas-ruas. Ruas bambu memberikan kekuatan yang lebih baik. Kalau tidak ada ruasnya akan mudah patah diterpa angin yang kencang. Simbol ini maknanya adalah setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Setiap pribadi memiliki episode hidup yang berbeda-beda namun memiliki rantai hikmah yang perlu direnungkan agar menjadi bahan peningkatan kualitas hidup.

Bambu merupakan simbol persatuan dan kesatuan. Bambu bila hidup sendirian di suatu tempat tidak akan ada manfaatnya. Namun, bila tumbuh dalam rumpun yang besar, manusia bisa memanfaatkannya dengan maksimal dan jelas. Sebatang bambu manfaatnya tidak begitu bernilai. Bandingkan bila ada ratusan bambu. Manusia bisa membuat rumah, kursi, meja dan sebagainya. Begitu juga manusia bila hidup sendirian tidak akan memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungannya. [ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

No comments: