Friday, May 02, 2008

PELANGI: Pelajaran Bagi Pemimpin

P

elangi-pelangi alangkah indahmu…Pelukismu agung…siapa gerangan…dst. Potongan lagu pelangi yang sering dinyanyikan anak-anak TK menggambarkan betapa senangnya anak-anak terhadap fenomena pelangi. Begitu juga dikalangan orang dewasa, pelangi menjadi lukisan alam yang tidak lama menjadi satu pemandangan yang cukup menyegarkan. Pendek kata semua insan senang adanya pelangi yang melengkung dibatas cakrawala.

Pelangi terbentuk oleh dua kekuatan besar di alam semesta. Kekuatan itu adalah air dan matahari. Tanpa dua kekuatan ini, mustahil terbentuk pelangi. Pelangi terbentuk ketika hujan usai disusul dengan sinar matahari yang cerah. Selain itu, pelangi juga sering kita temui di air terjun dimana pancaran sinar matahari dan spectrum air membuat pelangi disekitar tempat itu. Bagi seorang pemimpin yang meneladani air, pelangi merupakan pelajaran penting dalam proses kepemimpinannya.

TERBENTUKNYA PELANGI

Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang menyebabkan spektrum dari cahaya yang (hampir) kontinyu untuk muncul di langit waktu matahari bersinar ke atas titik air hujan yang jatuh.Dari peristiwa yang menyebabkan sinar monokromatik menjadi 7 sinar polikromatik. Pelangi sebenarnya adalah tipuan cahaya. Ia merupakan warna dasar sinar matahari. Sesungguhnya, warna sinar matahari terdiri dari banyak warna. Warna-warna yang berasal dari matahari ini dinamakan spektrum. Warna dasar spektrum ini yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Warna putih sinar matahari terjadi jika ketujuh warna ini bercampur. Ketika sinar matahari melalui sekumpulan air hujan, warna-warna pembentuknya muncul. Hal ini karena air membiaskan atau memisah warna didalam sinar. Warna-warna tersebut dipisahkan oleh sekumpulan air hujan pada sudut yang berbeda.

Apakah hal ini nampak rumit? Jika demikian, ambillah sebuah gelas kristal, dan sorotkan cahaya yang kuat melaluinya. Di sini, gelas diumpamakan sebagai hujan. Lihatlah, ketika gelas dilalui sebuah cahaya kuat, nampak pelangi kecil di dinding.

Ketika kita membicarakan pelangi, kita selalu melihatnya berbentuk setengah lingkaran. Bagaimanapun, hal itu tidak benar, karena pelangi sesungguhnya berbentuk lingkaran. Namun, tidak mungkin mengamati keseluruhan lingkaran ini dari darat. Karena itulah, kita selalu melihat pelangi setengah lingkaran. Hanya dari pesawat udara kita dapat melihat pelangi sebagai suatu lingkaran.

Pusat lingkaran pelangi selalu berlawanan dengan matahari. Ketika matahari meninggi, pelangi pun bergerak meninggi untuk menyamakan ketinggian matahari. Tuhan kita menciptakan pelangi berwarna-warni dan mempesona secara khusus agar kita mendapatkan kesenangan dari keindahan Bumi, dan merenungkan kekuatan dan kekayaan-Nya. Allah memiliki kekuatan untuk menciptakan keindahan yang tiada ternilai. Karena itu, hal itu tidak mengejutkan kita tetapi semakin membuat kita menghormati Allah dengan lebih baik dan makin bersyukur kepada-Nya.

SINERGI-SINERGI-SINERGI

Pelajaran penting dari pelangi adalah sinergi. Semua kekuatan organisasi atau sumberdaya yang ada diarea kepemimpinan kita mutlak disinergikan menurut karakternya masing-masing. Kemampuan pemimpin untuk melakukan sinergi dari masa ke masa selama ia memimpin sebuah organisasi. Pelangi menjadi indah karena adanya sinergi matahari dan air. Oleh karena itu, makna itu ditarik ke organisasi atau perusahaan dalam konteks kepemimpinan adalah menyinergikan berbagai kekuatan dan potensi serta sumberdaya yang terdapat disana.

Dengan sinergi maka akan ditemukan atau didapatkan keindahan, keteraturan, dinamika yang terkontrol, serta pencapaian hasil yang mantap. Cara untuk melakukan sinergi antara lain :

  1. Sinergi bisa bervariasi dimana bisa dilihat dari sisi sinergi individu-individu dan sinergi kelompok.
  2. Sinergi individu diwujudnyatakan dalam kerja tim yang benar sehingga tercapai hasil secara maksimal dan efisien.
  3. Sinergi kelompok bisa diwujudnyatakan dalam kerjasama antar departemen, antar organisasi, antar perusahaan, dan sebagainya untuk mencapapai tujuan bersama.
  4. Sinergi perlu mengedepankan tujuan dan kemampuan mencapainya bukan perbedaan dan kehebatan masing-masing. Ciri khas masing-masing perlu diarahkan menjadi energi baru menuju pencapaian tujuan yang disepakati bersama.
  5. Sinergi boleh membentuk karakter baru yang lebih baik atau tetap ada ciri khas masing-masing elemen sinergi itu. Semua itu tergantung pada masing-masing kebutuhan yang ditentukan bersama maupun diarahkan oleh sang pemimpin.
  6. Sebaiknya tidak melakukan pemaksaan sinergi bila karakternya memang tidak memungkinkan untuk itu. Sesuatu yang tidak bisa disinergikan maka jalan keluarnya adalah perombakan bila memang diperlukan.
  7. Di sinilah peran pemimpin yang perlu terus berupaya memahami karakter setiap elemen sinergi baik itu individu, kelompok, departemen, anak perusahaan, kelompok usaha dan sebagainya.
  8. Dengan memahaminya maka upaya mengurangi potensi konflik bisa dilakukan secara terarah dengan benar dan terkontrol.

MEMAHAMI PERBEDAAN

Bagi pemimpin memahami perbedaan sangatlah penting. Pelangi menjadi indah karena perbedaan warna yang terjadi padanya. Bila hanya satu warna, namanya tentulah bukan pelangi. Perbedaan merupakan modal untuk sinergi dan memunculkan kekuatan atau kelebihan baru. Di sinilah mulai muncul keunggulan atau nilai baru yang membawa manfaat lebih besar bagi perusahaan, organisasi maupun masyarakat luas.

Seorang pemimpin mutlak memahami perbedaan yang terjadi pada setiap insan yang ada di dalam area kepemimpinannya. Ia bisa melakukan interaksi langsung dengan bawahannya maupun melalui pendekatan manajamen seperti manajemen sumberdaya manusia. Melalui instrumen manajemen SDM segala karakteristik anak buah bisa diketahui dan ditentukan arah sinergi yang tepat. Untuk institusi yang besar biasanya melalui bagian tersendiri yang disebut dengan humah resources development department.

Sedangkan untuk memahami karakter perbedaan yang bukan manusia, pemimpin bisa mempelajarinya langsung maupun melalui instrumen manajemen yang lebih besar. Misalnya melalui manajemen anak perusahaan, konsultan manajemen, tim manajemen internal dan berbagai cara lain sesuai dengan karakter dan budaya perusahaan atau organisasi.

Perbedaan adalah pontensi dan sumberdaya. Menurut Nabi Muhammad SAW justru perbedaan adalah rahmat. Dengan perbedaan semua elemen memiliki kesempatan yang sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi tercapainya tujuan bersama. Perbedaan bukan halangan tergantung pada kemampuan pemimpin melakukan sinergi yang tepat. Pemimpin yang memahami leader as water mutlak sekali memahami uraian pada percik-percik sebelumnya. Secara filosofis perbedaan menjadi penting ketika sang pemimpin mampu membuat sinergi dan mengelola konflik secara bersamaan. Perbedaan itu menjadi benar-benar rahmat dan menjadi modal yang sangat penting.

Perbedaan itu mutlak dipahami sesuai dengan karakternya masing-masing. Bila yang dipimpin cenderung pada individu-individu maka potensi dan cara pikir mereka yang perlu dipahami dengan baik. Bila yang dipimpin adalah kelompok-kelompok maka yang dipahami adalah perbedaan dan karakter masing-masing kelompok. Begitu seterusnya. Memahami tidak hanya sekedar paham tapi juga diikuti dengan tindakan yang memadai untuk merespon perbedaan itu dengan baik termasuk mengelola potensi konflik yang mungkin muncul sebagai akibat dari pergesekan yang terjadi.

Memang tidak mudah mengucapkan karena ‘realitas’ di buku tentu sangat berbeda dengan realitas di lapangan. Oleh karena itu sebagai pemimpin harus berupaya keras untuk mencari cara melakukan sinergi, menjembatani semua pihak, membuat keputusan penting dan sebagainya.

SEMUA POSISI PENTING

Konsekwensi dari pelajaran pelangi adalah semua posisi penting. Dalam pelangi tidak ada warna yang paling penting. Tidak ada pelangi dengan warna merah yang paling penting, atau biru yang paling bagus atau kuning yang paling merajai. Semua sama dan penting dalam pembentukan pelangi.

Begitu juga dalam kepemimpinan. Pemimpin harus berupaya terus untuk berbuat adil dan seimbang. Di sinilah penegasan kembali harus dilakukan dalam memahami makna pelangi dalam kepemimpinanya. Dalam konteks inilah sang pemimpin menjadi orang yang membentuk pelangi itu agar indah dipandang mata bagi orang orang lain di dalam dan di luar organisasi itu.

Namun, ia juga akan menjadi komponen pelangi ketika ia berkumpul dengan berbagai organisasi ketika diperlukan sinergi untuk mencapai tujuan yang lebih besar dibanding organisasi/perusahaanya dan tujuan itu tidak bertentangan dengan organisasi/perusahaan yang sekarang dipimpinnya.

Ketika sang pemimpin harus menjadi pembentuk pelangi, bisa dibayangkan betapa sulitnya untuk melakukan hal itu. Tapi saya yakin anda bisa melakukannya. Di sinilah kemampuan anda sebagai pemimpin akan diuji dan masyarakat yang akan menilai pemimpin macam apa anda sebenarnya. Kerelaan anda melakukan sinergi terkadang harus mengorbankan berbagai pihak demi kepentingan yang lebih besar. Termasuk juga harus mengorbankan kepentingan anda sendiri dan orang –orang yang anda cintai.

Ketika anda menjadi pemimpin sesungguhnya pada saat itulah anda sudah kehilangan kepemilikan. Bahkan anda sudah bukan milik diri anda sendiri melainkan milik orang lain dan Tuhan YME. Di sana hanya ada amanah dan Tuhan semata sebagai entitas pertanggungjawaban yang paling penting.[ ]

Susmanto HADI: Penulis lepas dan bebas dalam bidang pengembangan diri, filosofi, informatika dan komputer. Tulisannya bisa dibaca di http://susmantohadi.blogspot.com/, http://www.digitallylearning.com/, http://www.ebookworldgateway.com/. Sumber lain yang juga penting adalah http://stressremoval.blogspot.com/ dan http://paradisefamily.wordpress.com/. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!.

No comments: