Tapi rupanya kami keliru. LS itu beramai-ramai dan bersusah payah merambatkan tunasnya ke atas. Kami tidak tahu seberapa kuat tunas itu tumbuh dan hidup seperti itu. Setelah beberapa hari diperhatikan terbetiklah beberapa makna yang patut direnungkan seperti ini:
- LS menuju ke atas mencari Tuhannnya. Bukan tumbuh ke timur mencari matahari melainkan ke atas. Namun, kondisi ini tentu tidak membuktikan Tuhan ada di atas yang bisa dimaknai macam-macam. Makna itu biasanya langit. Kami mengharapkan LS menggantung ke bawah tapi malah terus tumbuh ke atas. Bagi manusia tentu pantas menjadi pelajaran penting. Pelajaran itu adalah manusia juga selayaknya menuju Tuhan seperti tanaman itu.
- LS tahu diri. Sebelum menumbuhkan tunasnya LS menjulurkan bijinya keluar dari badan buah. Selayaknya manusia melakukan hal yang sama yaitu menunjukkan hakekat dirinya yang paling baik, produktif dan bernilai. Biji LS memiliki makna manfaat yang menentukan hidup dan mati dirinya.
- LS berjuang untuk mencari kehidupan. Kemampuan menumbuhkan tunas baru merupakan kemampuan adaptatif yang baik bagi tanaman ini. Maknanya bagi manusia adalah jadilah manusia yang senantiasa mampu beradaptasi untuk menumbuhkan kekuatan dan menyebarkan manfaat lebih luas.
Manfaat dari tanaman LS cukup banyak. Bunganya yang mungkin menjadi makanan penting bagi lebah madu. Ketika kembangnya sangat banyak waktu itu, sungguh banyak lebah madu yang datang ke tempat kami. Bila kita mendekatinya akan terdengar konser kerja para lebah madu itu. Mereka terus bekerja tanpa menghiraukan hadirnya kepala manusia disitu. Pada gilirannya madu memberikan manfaat bagi manusia.
Selanjutnya, pucuk daunnya yang muda itu bias disayur. Sayur lodeh, tumih atau santan sangat cocok untuk pucuk LS ini. Tentu saja, buah LS dari muda sampai tua menjadi komoditas sayuran yang disukai banyak orang. Bisa ditumis, disantan atau menjadi bagian dalam sayur asem. Akhinya, batang pohon dan daun yang sudah tua bisa dijadikan pupuk kompos yang menyuburkan tanah. []
No comments:
Post a Comment