Matahari merupakan pertanda kehidupan yang masih terus berputar. Selama masih bisa terbit, matahari terus memberikan kehidupan. Dia sumber energi yang tidak akan habis. Energi untuk hidup bagi hewan, tumbuhan dan manusia. Eropa pernah dua tahun hidup tanpa matahari akibat letusan Gunung Tambora. Akibatnya, ekonomi menjadi lumpuh karena kegelapan yang pekat. Musim dingin menjadi sangat panjang seperti tak berkesudahan.
Tanpa matahari perlahan-lahan kehidupan akan musnah. Paling tidak tetumbuhan yang membutuhkan sinar matahari untuk memproduksi makanan. Produksi dari tumbuhan akan digunakan oleh hewan dan manusia. Bila tumbuhan mati maka manusia dan hewan juga mati. Pentingnya peranan matahari memberikan pelajaran penting bagi manusia apalagi manusia yang berkedudukan sebagai pemimpin. Berikut ini beberapa hal yang perlu direnungkan oleh manusia
- Matahari adalah bintang yang memiliki cahaya sendiri. Maknanya adalah jadilah manusia yang mandiri dan produktif agar mampu memberikan manfaat bagi yang lain. Sesuatu yang dimiliki sendiri akan bebas memanfaatkannya. Namun, sesuatu yang dimiliki belum tentu rezeki bagi kita karena ada bagian yang harus dimanfaatkan oleh banyak orang. Matahari memiliki energinya sendiri. Tapi, pancaran sinarnya bukanlah miliknya melainkan milik seluruh alam yang harus diberikan.
- Matahari selalu memberi tidak pernah menerima. Maksudnya, memberi apa pun kepada siapa pun harus dilakukan dengan tidak berkeinginan untuk mendapatkan balasan apa–apa. Apa pun yang diberikan matahari tidak pernah dia minta imbalan. Matahari juga tidak pernah mati atau padam. Malam terjadi akibat rotasi bumi sedangkan matahari tetap diam di titiknya. Ini artinya, istiqomah dalam kebaikan. Bila berbuat baik kepada sesama usahakan lakukan secara terus menerus walau sedikit namun ikhlas.
- Matahari selalu menerangi bumi. Artinya, jadilah manusia yang selalu menerangi siapa pun. Menerangi dengan pemikiran, ucapan dan tindakan. Menerangi dengan hati adalah selemah-lemahnya usaha demi kebaikan seluruh alam semesta. Supaya bisa menerangi jadilah sumber sinar yaitu sinar kebaikan, kebijaksanaan dan kebajikan yang tidak pernah padam. Belajarlah tentang kebaikan, kebijaksanaan dan kebajikan setiap waktu dan usahakan untuk melaksanakannya dalam hidup kita yang singkat ini.
- Matahari adalah sumber keindahan. Lihatlah berjuta-juta orang berdiam di gunung atau pantai untuk sesaat menanti matahari yang terbit atau hendak tenggelam untuk menerangi bumi bagian lain. Indah sekali bukan? Matahari memang bukan sembarang bintang. Cahayanya tidak bisa lama-lama ditatap karena bisa membuat kerusakan pada mata kita. Namun, bila hendak muncul atau tenggelam jadilah keindahan yang tiada duanya.
- Matahari adalah kewibawaan dan kekuatan. Jarang ada mata manusia dan hewan lama-lama menatap matahari terik. Pastilah akan sakit matanya. Tidak percaya, coba saja. Namun melihat matahari yang baru terbit kekuningmerahan dipercayai akan memperkuat mata kita. Cobalah tatap terus matahari yang baru terbit pagi hari tanpa berkedip. Ini akan melatih mata kita untuk mendapatkan vitamin D. Lakukan selama setengah jam tiap hari. Kewibawaan dan kekuatan matahari tiada duanya. Manusia perlu belajar untuk menjadi wibawa dan kuat. Caranya teruslah berbuat baik seperti matahari. Manusia akan segan padamu karena kebaikanmun. Sukur-sukur kamu juga memiliki kekuatan fisik yang hebat dan gunakan untuk menolong sesama. Lantas siapa yang akan menolong kita. Tuhan akan memberikan pertolongan dengan sendirinya.
- Matahari adalah sumber energi. Energi matahari memberikan kekuatan bagi makhluk hidup untuk menjalankan aktifitasnya. Semua akan beraktifitas ketika matahari terbit sampai terbenam. Ketika terbenam manusia diperkenankan untuk istirahat. Maknya adalah jadilah manusia yang memberikan kekuatan fisik dan inspirasi kepada manusia lain. Dengan memelihara sesama makhluk hidup maka itu memberikan energi bagi yang lain. Apa yang kita berikan dengan ikhlas adalah energi bagi yang lainnya.Lakukan terus tanpa henti dan istiqomah. Ingat matahari adalah sumber listrik yang tidak padam kecuali malam. Itupun masih bisa ditampung dibatrei yang bagus.
Dari uraian di atas kita bisa menarik kesimbulan adalah konsistensi dan keikhlasan dalam kebaikan. Karena itulah tidak ada satu makhluk pun yang berani memaki-maki matahari. Kalau pun kepanasan manusia tidak pernah memaki-maki matahari melainkan mengeluh pada diri sendiri. Jarang ditemui orang mengeluh: “hai matahari, kenapa siih sinarmu panas begini. Terlalu panas niiih !” Malah banyak manusia yang berani memaki-maki Tuhan. Ya…kan? [ ]
No comments:
Post a Comment